TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang, mengimbau kepada partai-partai anggota koalisi pro-Jokowi di Dewan Perwakilan Rakyat agar tidak merasa khawatir kepada niat koalisi pro-Prabowo untuk mendominasi posisi pimpinan di DPR.
Menurut Sebastian, presiden terpilih Joko Widodo cukup berkonsentrasi dengan menunjukkan kinerja berkualitas dan berintegritas. Ini bisa dimulai dengan penyusunan calon menteri di kabinetnya. (Baca: Boediono Sarankan Jokowi Cari Menkeu Konservatif)
"Karena agar seimbang, cari menteri yang prorakyat dan buat kebijakan merakyat saja," ujar Sebastian. Dengan cara ini, Sebastian meyakini hubungan kerja pemerintah dan DPR akan berjalan lancar.
"Nanti dengan sendirinya juga, meski semua alat kelengkapan di DPR dikuasai Koalisi Merah Putih, program Jokowi bisa dimuluskan," tutur Sebastian saat dihubungi, Senin, 13 Oktober 2014. "Jadi, kalaupun kalah di parlemen, Jokowi unggul di sistem kabinet."
Menurut Sebastian, memang ada kemungkinan kondisi di DPR akan menyulitkan pelaksanaan program pembangunan pemerintahan Jokowi. Bahkan, kata Sebastian, pemerintahan Jokowi bisa terkendala. Namun, sebagai langkah antisipasi, Jokowi disarankan mencari calon menteri dengan kapabilitas tinggi dan prorakyat. (Baca: Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi)
"Sudah saatnya dinamika politik di DPR yang ingin berkuasa itu didorong ke arah rasional, sandingkan dengan calon menteri yang prorakyat," ujar Sebastian. "Saat ini harus mengandalkan calon menteri untuk mengimbangi dominasi koalisi pro-Prabowo di parlemen."
Sebastian juga mengkritik kebijakan dan keinginan koalisi pro-Prabowo yang ingin merebut seluruh alat kelengkapan DPR. Menurut Sebastian, seharusnya setiap fraksi diberikan jatah untuk mengisi alat kelengkapan itu. "Termasuk fraksi minoritas di parlemen," tutur Sebastian.
REZA ADITYA
Berita Lain
Golkar Gabung Pemerintah,Fadel Kasihan Pada Jokowi
PAN dan PPP Siap Beri Kursi ke Koalisi Jokowi
Perahu TNI AL Terbalik di NTT, Tiga Tewas
Ini Tokoh Dunia yang Pernah Temui Jokowi