Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mentan: Buah Impor Hanya Kuasai Pasar Modern

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO , Bogor:Ribuan warga Bogor memadai Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang untuk menghadiri makan bersama buah-buahan lokal dalam Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) yang dipusatkan di Kota Bogor, Ahad, 12 Oktober 2014. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat agar mencintai buah lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan buah impor.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, anggapan buah impor membanjiri pasaran nasional  tidaklah sepenuhnya benar. Menurutnya,  buah impor yang beredar di pasaran tidak lebih dari 8 persen dari produksi buah nasional. "Jadi masih sekitar 90 persen pasar sebenarnya dikuasai oleh buah lokal, karena buah impor yang beredar tidak lebih dari 9 persen," kata dia.

"Jika dibandingkan antara buah ekspor dengan yang impor masih defisit. Jika dihitung, buah yang kita impor hanya sekitar 7-8 persen dari produksi buah nasional. Pasar buah lokal masih membanjiri pasar kita, namun hanya pasar modern saja yang dibanjiri buah impor," jelas Suswono. (Baca:Indonesia Impor Sayur dan Buah)

Kendati demikian, pihaknya menilai pemerintah harus melakukan pembenahan, terutama dalam hal manajemen pasokan buah karena tahun 2015  Indonesia sudah harus menghadapi perdagangan bebas, yang tentunya akan berpengaruh pada kebijakan dan kehidupan di masyarakat. "Itu yang harus kita siapkan dengan baik sehingga jangan sampai karena kira tidak siap, produk negara lain yang membanjiri masyarakat kita," kata dia.

Suswono yakin kualitas buah lokal jauh lebih baik dan eksotis karena tidak dimiliki negara lain. Suswono menambahkan, impor buah terpaksa dilakukan dengan berbagai alasan. Pertama karena jenis buah tertentu tidak tumbuh di daerah tropis. Kedua, ada alasan impor karena faktor resiprokal. (Baca:Pemerintah Diminta Buat Peta Kawasan Khusus Buah Lokal)

"Contohnya aja Indonesia menerima impor jeruk kino karena negara penghasil jeruk kino membeli CPO Indonesia dengan nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan nilai impor jeruk kino," kata dia.

Perdagangan di sektor pertanian juga masih surplus senilai US$ 20 miliar per tahun. Serta nilai impor buah dalam dua tahun terakhir mulai menurun. Misalnya saja, tahun 2011 hingg 2012 impor buah kita di atas 2 juta ton. "Bahkan untuk tahun 2013 turun menjadi 1,5 juta ton. Hal ini, lanjut Suswono sekaligus menjadi bukti adanya penghargaan masyarakat terhadap buah lokal yang semakin meningkat," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB Agus Purwito mengatakan, berdasarkan hasil analisis Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, secara keseluruhan nilai impor produk buah dan sayur Indonesia termasuk olahannnya pada tahun 2011 mencapai lebih kurang Rp 17,61 trilliun. "Nilai ini lebih tinggi dari impor Indonesia untuk komoditas beras senilai Rp 10,6 trilliun, jagung Rp 8,61 trilliun , kedelai Rp 9,38 trilliun, dan gandum Rp 17,02 trilliun," kata dia.

Berdasarkan data dari BPS, volume impor Indonesia tahun 2011 mencapai lebih kurang 832 ribu ton dan menghabiskan devisa lebih kurang Rp 8,5 trilliun dengan tingkat pertumbuhan impor rata-rata tahun 2007-2011 sebesar 17,98 % per tahun. "Sedangkan untuk ekspor buah segar Indonesia pada tahun dan periode yang sama baru mencapai volume 223 ribu ton, dengan nilai devisa yang diraih mencapai Rp 2,2 trilliun," kata dia.

Persoalan utama produksi buah lokal, menurutnya, adalah  tingkat kerusakan yang cukup tinggi mulai dari pada saat produksi di kebun maupun paska panen. Tingkat kerusakannya bahkan bisa mencapai 30-60 %. Hal ini terjadi karena lebih dari 90 persen produksi buah-buahan Nusantara tumbuh di lahan pekarangan dengan jumlah kepemilikan rata-rata per petani hanya beberapa pohon saja. "Prasyarat dihasilkannya produk buah-buahan yang memiliki produktifitas, kualitas yang tinggi. Itu yang membuat buah lokal kalah bersaing dengan buah impor," kata Agus
M SIDIK PERMANA


Baca juga:
Babak Pertama, Timnas U-19 Tahan Australia 0-0

Jalan Tol Mojokerto-Kertasono Diresmikan Besok
Ketua MPR dan DPR Ditantang Buktikan Integritas

Rusuh di Luwu Utara, 4 Kepala Daerah Bahas Solusi



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 jam lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

1 hari lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.


Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

2 hari lalu

Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), Albertina Ho, dan Ketua Dewas KPK, Tumpak Panggabean, membacakan putusan tiga terperiksa kasus pungli rutan KPK atas nama Ristanta, Sofian Hadi, dan Achmad Fauzi di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Ketiga terperiksa mangkir dari persidangan dengan alasan sakit. TEMPO/Han Revanda Putra.
Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.


Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.


Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

2 hari lalu

Beredar foto Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Firli maupun Yasin Limpo belum merespons saat dikonfirmasi mengenai foto ini. Istimewa
Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

6 hari lalu

Adc. Mentan, Panji Hartanto, memberikan keterangan dalam sidang lanjutan untuk tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

14 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.