TEMPO.CO, Sampang - Kemarau panjang telah menghentikan aktivitas pertanian warga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Ini seperti yang terpantau di Kelurahan Gunung Maddah, Senin, 13 Oktober 2014.
Sudah hampir sebulan petani setempat rehat dari aktivitas pertanian. "Mau tanam apa, air susah," kata Sarbini, petani, Senin, 13 Oktober 2014.
Menurut Sarbini, menanam saat pasokan air kurang terancam gagal panen. Jadi, ujar Sarbini, saat sulit air, mayoritas petani di desanya memilih vakum bertani. "Sistem irigasi ada, tapi sekarang air benar-benar sulit," tuturnya.
Dinas Pertanian Sampang membenarkan terhentinya aktivitas pertanian di Sampang. "Tapi kami belum punya data pasti berapa hektare lahan yang menganggur, belum ada laporan resmi," kata Kepala Bidang Teknik Dinas Pertanian Sampang Suyono. (Baca: Dua Langkah Jawa Timur Hadapi Kekeringan)
Namun, ujar Suyono, tidak adanya kegiatan pertanian selama kekeringan akan membawa manfaat baik. Tanah yang diistirahatkan dari aktivitas bercocok tanam, tutur dia, akan kembali subur pada masa tanam berikutnya. "Tidak selamanya kemarau berdampak buruk."
MUSTHOFA BISRI
Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu