TEMPO.CO, Palembang - Badan Lingkungan Hidup Sumatera Selatan mencatat kualitas udara di Kota Palembang, Indralaya, Kayuagung, dan Muara Enim sangat berbahaya. Karena itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, Widodo, merekomendasikan para siswa untuk belajar di rumah.
"Bukan diliburkan, tetapi siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah," kata Widodo, Senin, 13 Oktober 2014. (Baca juga: Kabut Asap Masih Banyak dari Sumatera Selatan)
Menurut Widodo, penghentian sementara aktivitas belajar-mengajar di sekolah berlaku sampai udara kembali normal. Sebab, bila siswa dipaksakan belajar di tengah kabut asap akan mengganggu kesehatan siswa itu sendiri.
Sejauh ini, kata Widodo, rekomendasi itu berlaku untuk sekolah-sekolah dari taman kanak-kanak hingga SMA di Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Muara Enim, Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawa, dan daerah lainnya.
Hingga Senin sore, udara di Palembang terlihat dan terasa tidak sehat. Kabut tebal mengharuskan pengendara menggunakan masker dan menyalakan lampu. Kondisi kabut asap tebal dan beraroma sangit semakin parah terasa dalam empat hari belakangan ini.
Badan Lingkungan Hidup Sumatera Selatan menyatakan kualitas udara memasuki kategori sangat berbahaya. BLH memastikan indeks standar pencemaran udara (ISPU) telah berada di atas 800.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita lain:
Zuckerberg Senang, Facebook Tembus Perkampungan
Bekasi Dibully,Pengamat: Pemerintah Perhatikan
Penganiayaan Siswa SD Bukittinggi, Sekolah Lalai