TEMPO.CO, Sidoarjo - Tim yang terdiri dari Korps Lalu Lintas Markas Besar Polri Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur dan Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo mendatangi lokasi kecelakaan bus Harapan Jaya yang menewaskan tujuh penumpang pada Senin pagi, 13 Oktober 2014. Temuan tim memastikan bahwa sopir bus, Teguh Harianto, memacu bus dengan kecepatan tinggi di jalan yang menikung itu. (Baca: Kronologi Kecelakaan Maut Bus di Sidoarjo)
Kepala Bidang Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Mabes Polri Komisaris Besar Indrajit mengatakan kesimpulan itu didapat dari bekas pengereman ban di jalan. Selain itu, persneling berada di gigi lima. "Sopir ini dimungkinkan ngebut selepas dari Terminal Bungurasih (Surabaya)," katanya, Selasa, 14 Oktober 2014.
Selain faktor kecepatan tinggi dan jalan menikung, kondisi jalan bergelombang juga disebutkan Indrajit menjadi alasan tambahan bus terguling. Dengan demikian, bukan cuma tujuh tewas, tapi puluhan lainnya terluka. "Kami datang untuk menganalisis bagaimana kecelakaan tunggal itu terjadi," kata Indrajit.
Indrajit mengimbau masyarakat untuk menegur setiap sopir angkutan umum apabila membahayakan penumpang. Apabila tidak bisa ditegur, masyarakat bisa melapor ke kepolisian terdekat. (Baca: Bus Harapan Jaya Pernah Tabrak Pengantin Baru)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Sri Mulyani Calon Menteri, DPR: Rakyat Dikibuli
Kabinet Jokowi, Nama Sri Mulyani dan Jonan Mencuat
Fahri Hamzah Kritik Popularitas Jokowi di Internet
UU Pilkada Batal, Giliran Perpu Pilkada Digugat