TEMPO.CO, Bandung - Manajer Umum Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Grandy Prajayakti mengatakan pihaknya menutup wahana permainan menyusul terbakarnya panggung amfiteater wahana di lantai 3, Selasa petang, 14 Oktober 2014. (Baca: Area Wahana Mainan Trans Studio Bandung Kebakaran)
Meski kebarakan dapat dipadamkan dalam waktu 15 menit, Grandy mengatakan masih akan menelusuri kemungkinan adanya sisa titik api dan mengisap asap tebal yang sempat memenuhi gedung, termasuk sebagian gedung mal. "Jika tak ada kendala, besok kami buka seperti biasa," ujar Grandy di lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi menyusul terbakarnya tempat kembang api di dekat panggung amfiteater pada pukul 15.00 WIB. Api membesar saat menyambar bahan mudah terbakar di sekeliling tempat pertunjukan. "Api membesar karena membakar kain di sisi panggung," tutur Grandy. (Baca: Hampir Setiap Hari Bandung Kebakaran)
Saat kebakaran, ada 700-800 orang di dalam gedung. Namun, kata Grandy, mereka berhasil dievakuasi dengan lancar dan tidak ada yang terluka. Grandy mengaku tidak meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung ataupun polisi. Alasannya, pengelola Trans Studio memiliki fasilitas pemadam kebakaran, termasuk hidran berkapasitas besar serta personel yang memadai.
Kepala Bidang Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung Yosef Heryansyah mengatakan telah mendapatkan informasi mengenai peristiwa ini dan meminta penjelasan dari petugas pengamanan Trans. "Syukur, api bisa mereka padamkan sendiri, tinggal mengeluarkan asap yang memenuhi bagian dalam bangunan, yang mungkin kurang ventilasi," kata Yosef.
ERICK HARDI
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi