TEMPO.CO, Surabaya - Langkah PT Gudang Garam merumahkan lebih dari 4000 buruh mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Keputusan merumahkan itu diharapkan disertai pesangon yang layak. (Baca: Karyawan Gudang Garam yang Dirumahkan Bertambah)
"Nanti saya suruh ketemu dengan teman-teman karyawan terlebih dulu. Jika memang belum ada kesepakatan sebaiknya jangan mempensiunkan karyawannya secara dini," kata Soekarwo di Gedung Grahadi, Selasa sore, 14 Oktober 2014.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Soekarwo, juga akan terus mendorong agar PT Gudang Garam memberikan jaminan untuk karyawannya yang telah dirumahkan. Dia mengambil contoh langkah industri rokok lainnya, PT HM Sampoerna, yang memberikan pelatihan usaha wiraswasta kepada para bekas karyawannya.
"Kami akan berikan pengawalan paling tidak meniru seperti yang dilakukan oleh Sampoerna," kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu. (Baca: Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2500 Pekerja Di-PHK)
Wakil Kepala Bidang Humas Gudang Garam, Iwhan Tricahyono, mengatakan saat ini perusahaan tengah mengevaluasi produksi dan penjualan yang mengalami penurunan. Dia mengklaim Gudang Garam termasuk yang bertahan lebih lama setelah sebelumnya PT HM Sampoerna dan PT Bentoel Internasional Investama memangkas jumlah karyawannya. (Baca: Karyawan Rokok Bentoel Ditawari Mundur Sukarela)
Dia membantah dugaan bahwa program pensiun dini 4000 karyawan borongan sigaret kretek tangan dan operasional ini adalah strategi perusahaan untuk mengganti tenaga manusia menjadi mesin.
"Efisiensi karyawan ini murni karena menurunnya pendapatan akibat ketatnya regulasi pemerintah soal rokok," kata Iwhan.
Meski mengalami krisis keuangan, Iwhan meyakinkan operasional pabrik masih berjalan normal. Tak ada satu pun divisi atau unit yang mengalami penutupan total. Namun perusahaan tak akan membatasi jumlah karyawan yang hendak mengikuti program pensiun dini hingga akhir Oktober. Kata dia, berapa pun jumlah mereka akan disiapkan anggaran pensiun sesuai yang telah disepakati.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Akun Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi
Mengeroyok Wanita Pezina Jadi Tren di Cina