TEMPO.CO, Bukittinggi: Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis mengatakan akan melakukan dua langkah untuk menuntaskan kasus kekerasan terhadap siswa di SD Trisula Perwari di Bukittinggi, Sumatera Barat. Dua langkah itu adalah melakukan investigasi dan memeriksa psikologi siswa.
Ismet mengatakan pemerintah sudah membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus ini. "Investigasi dilakukan terkait keberadaan sekolah, guru, dan yayasan," ujarnya. (Baca: Siswi SD Bukittinggi: Tak Ada Guru Saat Dianiaya)
Dia berjanji, tim akan bekerja dengan cepat sehingga bisa mengambil kebijakan terhadap sekolah, yayasan, dan guru di SD Trisula Perwari. Jika berdasarkan hasil investigasi ditemukan kelalaian guru yang mengajar saat itu, pemerintah akan memecatnya dari sekolah tersebut. "Karena guru yang mengajar itu berasal dari Kabupaten Agam, kami akan menyurati pemerintahnya untuk memberi sanksi," ujarnya. (Baca: Siswi SD Bukittinggi dan Ejekan Muka Mirip Sepatu)
Menurut Ismet, pihak sekolah dan yayasan juga bisa dikenai sanksi. "Bisa saja dibubarkan. Tunggu dulu hasil investigasinya sebelum menetapkan sanksi," ujarnya. (Baca: Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar)
Pemerintah, kata Ismet, melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TPP2A) Kota Bukittinggi, juga sedang melakukan pemeriksaan psikologi terhadap siswi yang menjadi korban. Pemeriksaan psikologi dilakukan pula terhadap beberapa siswa yang diduga sebagai pelaku kekerasan.
"Orang tua mereka juga akan dimintai keterangan. Karena peran orang tua sangat penting dalam mendidikkan anak," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi