TEMPO.CO, Jakarta - Nama Rini Soemarno yang saat ini menjabat Ketua Tim Transisi dikabarkan masuk dalam bursa calon menteri di pemerintah presiden terpilih Joko Widodo. Politikus yang tak mau disebutkan namanya mengatakan Rini diajukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai calon Menteri Perindustrian dan Perdagangan. (Baca: Sri Mulyani Calon Menteri, DPR: Rakyat Dikibuli)
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Rini pernah menduduki jabatan tersebut. Ia dikabarkan bakal kembali menempati posisi itu. "Dia di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan," ujarnya, Selasa, 14 Oktober 2014. (Baca: Kabinet Jokowi, Nama Sri Mulyani dan Jonan Mencuat)
Rini tak hanya dijagokan karena pengalamannya. Ia digadang-gadang lantaran pemerintahan Jokowi mewacanakan peleburan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, seperti yang pernah diterapkan pada masa pemerintahan Megawati. (Baca juga: Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi)
Selain Rini, nama Menteri Perdagangan saat ini, Muhammad Lutfi, juga masuk nominasi. Namanya disodorkan lewat jalur koneksi wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla. "Belum tahu siapa yang bakal dipilih. Dua-duanya punya peluang yang sama besar," tutur politikus tersebut.
Nama Lutfi disebut pula oleh Menteri Perindustrian M.S Hidayat. Ada kemungkinan bekas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini termasuk nama yang dicalonkan untuk menduduki jabatan Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
Saat dikonfirmasi, Deputi Tim Transisi Eko Putro Sandjojo mengatakan belum mengetahui nama-nama yang akan dipilih oleh Jokowi. "Selama ini ketika membahas kriteria menteri, Jokowi tak pernah menyebutkan nama," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 13 Oktober 2014.
Menurut dia, Menteri Perdagangan dan Perindustrian-nya harus memenuhi tiga kriteria: memiliki kepemimpinan, integritas, serta rekam jejak yang baik. Hal itu diperlukan karena, menurut kajian Tim Transisi, seorang menteri harus berkoordinasi dengan lebih dari sepuluh kementerian.
Eko menuturkan partainya tak keberatan jika nanti Jokowi memilih Menteri Perindustrian dan Perdagangan dari kalangan profesional, bukan dari partainya. "Itu hak prerogatifnya presiden. Namun kami (PKB) siap jika harus dilibatkan dalam kabinet Jokowi," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Deputi Tim Transisi Bidang Infrastruktur Akbar Faisal. Dia belum mengetahui bahwa M. Lutfi merupakan kandidat Menteri Perindustrian dan Perdagangan. "Kami tidak membicarakan nama dengan Jokowi," ujarnya.
Menurut Akbar, seorang Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang baru harus pandai dalam perdagangan, sehingga dapat memberikan devisa bagi negara. "Menteri yang baru nanti harus seorang marketer yang hebat," kata politikus Partai NasDem itu.
RIKY FERDIANTO | GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi