TEMPO.CO, Jakarta - Telepon seluler pintar andalan LG, G3 versi LTE, akhirnya bakal hadir di Indonesia, paling cepat sekitar akhir Oktober ini. Untuk harga jual, LG membanderol G3 yang memiliki kemampuan berjalan di jaringan long-term evolution ini pada harga Rp 7,5 juta. Harga tersebut sedikit lebih mahal dibandingkan dengan LG G3 yang pada awal peluncuran dipatok pada harga Rp 6,99 juta.
Kehadiran G3 versi LTE hanya berselang sekitar empat bulan dari versi G3. Untuk itu, LG punya alasan. “Banyak orang menanyakan mengapa LG G3 versi LTE seperti yang ada di Korea tak masuk Indonesia. Jadi kedatangannya sesuai permintaan,” ucap Adinda Nesvia, Head of Product Marketing LG Mobile Communications Indonesia, dalam acara peluncuran di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2015.
Dari segi tampilan, LG G3 versi LTE tak jauh berbeda dari "abangnya". Sekilas sulit untuk menentukan mana yang versi LTE dan mana yang bukan. Lantas, apa kelebihan G3 versi LTE? Selain sudah siap untuk berjalan di jaringan 4G LTE, ponsel ini dilengkapi dengan kapasitas RAM sebesar 3 gigabita atau naik 1 gigabita dari versi pendahulunya. Memori internal juga didongkrak dari 16 menjadi 32 gigabita.
Sedangkan untuk spesifikasi lain, versi 4G LTE ini tak berbeda dari abangnya. Layarnya masih tetap selebar 5,5 inci dengan bezel tipis dan resolusi 2.560 x 1.440 piksel berteknologi Quad HD. Pada bagian dalam tersemat prosesor quad-core Snapdragon 801 dan baterai sebesar 3.000 mAh. Adapun kamera utama berkekuatan 13 megapiksel dengan teknologi sinar laser.
LG G Pad 8.0
Selain memperkenalkan G3 versi LTE, LG Indonesia juga meluncurkan sabak digital pertamanya, LG G Pad 8.0. Uniknya, sabak digital ini mampu berjalan pada jaringan 4G LTE, selain dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi untuk terhubung ke Internet. Untuk membawa pulang LG G Pad 8.0 versi 4G LTE ini, cukup dengan menebusnya seharga Rp 3,499 juta.
Salah satu fitur yang ditonjolkan dari sabak digital ini adalah kemampuannya untuk terkoneksi dengan ponsel pintar, minimal yang sudah dibenami sistem operasi Android Jelly Bean. Aplikasi penghubung dua perangkat digital ini adalah Qpair 2.0. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menerima panggilan telepon maupun pesan pendek melalui layar sabak digital alias tablet.
“Opsi kerja terintegrasi dari penggunaan Qpair 2.0 memberikan kemudahan dan kecepatan yang berujung pada peningkatan produktivitas pengguna,” kata Adinda.
Dapur pacu LG G Pad 8.0 mengandalkan prosesor quad-core 1,2 gigahertz yang dipadukan dengan sistem operasi Android terbaru, KitKat. Bentang layarnya seluas 8 inci dengan resolusi 1.280 x 800 piksel. Sedangkan untuk menopang hidupnya, LG membenamkan baterai dengan kapasitas 4.200 mAh, yang bisa digunakan seharian.
Keluarga G3
Dalam acara tersebut, LG juga meluncurkan berbagai varian G3 dengan harga lebih terjangkau. LG G3 Beat, misalnya, dijual dengan harga Rp 3,499 juta. Ponsel ini memiliki desain mirip dengan LG G3 namun dengan layar lebih kecil, yakni 5.0 inci. Dilihat tampilannya, G3 Beat seakan versi kompak dari G3. Prosesornya quad-core 1,2 gigahertz dengan Android KitKat dan baterai berkekuatan 2.540 mAh.
Ponsel dari keluarga G3 lainnya adalah LG G3 Stylus. Memiliki layar 5,5 inci dan layar dengan teknologi qHD, LG berharap G3 Stylus dapat menjadi primadona. Apalagi harga banderolnya cukup terjangkau, yakni Rp 2,999 juta. “Dengan harga terjangkau dan teknologi tak jauh beda dengan G3, kami optimistis ponsel ini bakal mendapat respons bagus,” ucap Adinda.
Sedangkan untuk kelas menengah, LG memperkenalkan dua seri keluarga L sekaligus, yakni LG L Fino dan LG L Bello. Inilah dua ponsel pintar bagi yang gila berfoto. L Fino dibanderol seharga Rp 2.099 juta, sedangkan L Bello Rp 2,599 juta.
Firman
Berita lain:
Tahir Beri Megawati Penghargaan dan Uang Rp 1 M
Pemenang Cover Maroon 5 Penggembala Kambing
Tak Sreg dengan Taufik, Ini Cawagub Pilihan Ahok
Soal Muktamar PPP Surabaya, Kubu SDA: Tidaaaak...