TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti mengatakan defisit transaksi berjalan akan tetap menjadi masalah bagi perekonomian Indonesia di tahun mendatang. "Prediksi kami defisit transaksi berjalan masih di atas 2,5 persen," kata Destry di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2014.
Ia mengatakan Mandiri memperkirakan defisit transaksi berjalan kuartal III 2014 akan berada di angka 3,5-3,6 persen. Diperkirakan pada kuartal IV 2014, defisit transaksi berjalan baru akan menurun di bawah angka 3 persen. "Sekitar 2,8-2,9 persen, tapi secara keseluruhan masih di atas 3 persen," kata dia. Sehingga pada 2015, defisit diperkirakan berada di atas 2,5 persen.
Masih besarnya defisit transaksi berjalan akan berakibat pada terus dilakukannya kebijakan moneter ketat oleh Bank Indonesia. Kebijakan ini masih akan dilakukan guna mempersempit defisit, terutama jika belum adanya kebijakan yang signifikan di sektor riil.
Pada triwulan ke-II 2014, defisit transaksi berjalan tercatat US$ 9,1 miliar atau setara dengan 4,27 persen dari pendapatan domestik bruto Indonesia.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler
Ini Kata JK Soal Sri Mulyani Jadi Calon Menteri
Tak Sreg dengan Taufik, Ini Cawagub Pilihan Ahok
Soal Muktamar PPP Surabaya, Kubu SDA: Tidaaaak...
Perpu Pilkada Bisa Hambat Ahok Jadi Gubernur?
Perpisahan SBY, Aktivis Yogya Gelar Demo Besar