TEMPO.CO, Yogyakarta: Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Yogyakarta Suwarto melarang pengurus dan kader partai di Yogya mengerahkan massa di jalan dalam bentuk konvoi untuk merayakan pelantikan presiden terpilih Joko Widodo. Sebab, perayaan tersebut dikhawatirkan mengganggu ketertiban umum.
"Tidak boleh ada atribut partai muncul di jalanan atau dipakai untuk perayaan," kata Suwarto, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca juga: TNI-Polri Minta Syukuran Jokowi Sewajarnya)
Suwarto mengatakan PDIP Kota Yogyakarta mengeluarkan instruksi agar kader dan pengurus daerah tidak datang ke Jakarta merayakan pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2014. Menurut Suwarto, anggota DPRD Yogyakarta dari PDIP diminta fokus menyelesaikan urusan internal di parlemen. (Baca juga: Pelantikan Jokowi Tuntaskan Drama Politik)
Yang boleh dilakukan pengurus dan kader partai di daerah hanyalah menggelar acara di wilayah masing-masing. Konsep kenduri tersebut berupa silaturahmi di 45 kelurahan bersama warga tanpa kecuali.
Senin pekan depan, 20 Oktober 2014, Jokowi dan JK akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden. Mereka akan diambil sumpahnya di hadapan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Beragam acara sudah disiapkan untuk pasangan dari poros Koalisi Indonesia Hebat itu.
Acara ini mulai dari arak-arakan dengan kereta kencana, pesta rakyat di Monumen Nasional, hingga pelepasan ribuan lampion.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Jokowi Hapus Pos Wamen, Ini Respons Denny Indrayana
Belasan Kepala Negara Akan Sambut Jokowi di Istana
Kunjungi Mal Mewah, Menteri Lutfi Curhat Soal Gaji