TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku sudah mengetahui protes warga dan guru soal materi tentang pacaran dalam buku teks pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk siswa kelas XI SMA/sederajat.
"Ketika sudah jadi perdebatan di masyarakat, membuat confuse (bingung) peserta didik, lebih bagus ditarik," katanya di Bandung, Jumat, 17 Oktober 2014.
Gubernur dengan sapaan Aher itu menuturkan opsi lainnya adalah pemerintah memerintahkan agar menghilangkan bab yang memuat materi pacaran dalam buku teks itu. "Kalau yang lain-lain isinya masih bagus, kenapa tidak bab itu saja yang dihilangkan." (Baca: Buku Olahraga Bermateri Pacaran Digudangkan)
Aher mengatakan protes materi pacaran dalam buku teks itu tidak melulu diprotes di Jawa Barat. Dengan alasan itu, dia mengaku belum bertindak dan memilih menunggu keputusan pemerintah soal buku itu. "Kita lihat nanti, kita tunggu. Ini masalahnya nasional. Itu yang akan kita lihat nanti," ujarnya.
Menurut Aher, protes yang mengemuka soal buku teks pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk sisa kelas XI SMA/sederajat itu melulu soal bab yang berisi materi pacaran tersebut. Dia setuju penghapusan materi itu. "Supaya siswa tidak confuse, agar filosofi hidupnya tidak terganggu," tuturnya.
Sehari sebelumnya, protes terhadap buku ajar itu disuarakan oleh Koalisi Pendidikan yang berasal dari komunitas guru dan orang tua siswa. Kolisi Pendidikan mengadukan buku keluaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Anggota Koalisi Pendidikan sempat menggunting dan membakar dua lembar halaman buku ajar itu, halaman 128 dan 129, yang memuat soal pacaran di halaman kantor MUI Jawa Barat. (Baca: Aceh Kembalikan Buku Olahraga Bermateri Pacaran?)
Angota Koalisi Pendidikan, Endang Muryaningsih, mengatakan materi pacaran itu melanggar etika, budaya, dan agama Islam. Ia pun mempersoalkan gambar lelaki berkopiah dan perempuan berkerudung pada halaman tentang materi pacaran yang sehat itu. Gambar tersebut dianggap menyimpulkan bahwa Islam membolehkan pacaran. Dalam dua halaman buku itu mengajarkan soal larangan serta tip pacaran yang sehat. Materi itu termasuk dalam pelajaran X berjudul "Memahami Dampak Seks Bebas".
Protes serupa juga terjadi di Banda Aceh. Para kepala sekolah dan guru mempertimbangkan untuk mengembalikan buku itu pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Musababnya, materi pacaran dalam buku itu dianggap tidak sesuai engan syariat Islam. Soal itu sudah dibahas bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, dan memutuskan untuk menyurati Kementerian karena buku itu dinilai tidak layak dipakai di Aceh.
AHMAD FIKRI
Berita Lain
Jokowi Ngerjain Ahok di Depan Ketua RT-RW Se-Jakarta
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Prabowo Ditantang Jadi Negarawan di Pelantikan Jokowi
Ahok: Rem Saya Sudah Tak Ada