Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu dari 10 Penduduk Jakarta Alami Gangguan Jiwa  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Suasana Yayasan Galuh yang berisi sejumlah pasien gangguan jiwa di Kampung Sepatan Gang Bambu Kuning IX, Bekasi, Jawa Barat, (29/10). Menurut Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Sekitar 0,46 persen dari total populasi Indonesia berisiko mengalami gangguan jiwa berat. TEMPO/Subekti
Suasana Yayasan Galuh yang berisi sejumlah pasien gangguan jiwa di Kampung Sepatan Gang Bambu Kuning IX, Bekasi, Jawa Barat, (29/10). Menurut Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Sekitar 0,46 persen dari total populasi Indonesia berisiko mengalami gangguan jiwa berat. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Syamsudin mengatakan DKI Jakarta membutuhkan banyak rumah singgah untuk memfasilitasi kebutuhan orang dengan masalah kejiwaan (OMDK).

Penyebabnya, banyaknya jumlah penyandang disabilitas mental di Ibu Kota membuat panti sosial yang ada saat ini tak mampu lagi menampung jumlah penyandang. "Rumah singgah harus diperbanyak lagi," kata Syamsudin di Yayasan Rumah Kita, Jumat, 17 Oktober 2014.

Syamsudin menjelaskan saat ini sebanyak 11,2 persen dari total hampir 10 juta orang penduduk Jakarta mengalami gangguan kejiwaan. Jika dibuat perbandingan, artinya satu dari 10 penduduk Ibu Kota mengalami gangguan jiwa.

Rumah singgah berfungsi mengurangi beban rumah sakit jiwa dan panti sosial. Rumah ini ditujukan bagi penyandang disabilitas sosial. Syamsudin menuturkan perbanyakan rumah singgah dilakukan dengan pembelian rumah singgah yang dikelola swasta. Kementerian Sosial bertindak sebagai inisiator dan pendamping Dinas Sosial selama dua tahun. Setelahnya, rumah singgah tersebut akan dikelola secara mandiri oleh Dinas Sosial.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah jumlah singgah di wilayah-wilayah yang membutuhkan. Pendirian rumah singgah, kata Ahok, dilakukan lantaran masih banyak keluarga yang enggan mengakui ada anggota keluarganya yang menyandang disabilitas mental. Salah satu rumah singgah yang sudah beroperasi terletak di Yayasan Rumah Kita, Jalan Tebet Barat Dalam II, Jakarta Selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sistem pengelolaannya, kata Ahok, dilakukan dengan merekrut pekerja sosial. DKI akan menganggarkan biaya operasional rumah singgah. Keluarga, Ahok berujar, dipersilakan mengantar anggota keluarganya yang menyandang disabilitas agar bisa bersosialisasi dengan terapis dan penyandang lainnya. Keluarga itu kemudian menjemput anggota keluarganya menjelang sore hari. "Tempat ini menjadi semacam kafe agar mereka tak stres dikurung di rumah terus," kata Ahok.

LINDA HAIRANI

Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan
Prabowo Beri Hormat, Jokowi Membungkuk
Cerita Marty Natalegawa Dihukum Menyemir Sepatu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

23 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

40 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

40 hari lalu

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

41 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

44 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

44 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

49 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

50 hari lalu

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.


Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

51 hari lalu

Evakuasi mayat perempuan dalam sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024. Sumber: Istimewa
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.