TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Utama PT PAL Indonesia Firmansyah Amir mengatakan industri galangan kapal dalam negeri masih sangat tergantung pada komponen impor. Sebanyak 70 persen komponen kapal masih harus didatangkan dari luar negeri.
"Diesel generator dan mesin itu kita belum ada industrinya. Belum bisa bikin sendiri," kata Firman di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2014.
Menurut Firman, Indonesia sebenarnya bisa mencicil industri komponen kapal dari bagian luar kapal. Seperti industri besi cor yang sudah ada di Ceper, Klaten, Jawa Tengah. "Tapi mereka butuh sertifikasi. Misal buat pintu, jendela, dan baling-baling kapal," katanya.
Selain masih tergantung impor, industri galangan kapal juga masih tersendat karena terbebani pajak dan bea masuk. Pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen dan bea masuk antara 5-12 persen disebut terlalu berat. "Itu sudah berapa persen dari nilai order?" kata Firman.
Jika ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, kata Firman, kondisi itu harus diperbaiki. Apalagi, kata Firman, PAL sudah mampu membuat kapal-kapal besar dan banyak pesanan datang dari luar negeri.
KHAIRUL ANAM
Berita lain:
Lukman Hakim Jadi Bintang di Muktamar PPP
Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspamres Jokowi
Dikunjungi Mbah Moen, Jokowi: Sinyal Koalisi Kuat
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat