TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Seorang asisten direktur yang bekerja di Kementerian Energi Malaysia berada di antara 14 orang yang ditangkap di sebuah restoran di Shah Alam, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa, 14 Oktober 2014 malam. Belasan orang ini diduga berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok milisi Filipina Abu Sayyaf. (Baca: Malaysia Endus Jaringan ISIS Asia Tenggara)
Dikutip dari BBC, Kamis, 16 Oktober 2014, asisten ini diduga bertugas untuk mendanai anggota baru ISIS untuk berjihad di Suriah. Ia juga ditengarai terkait dengan militan Abu Sayyaf yang hari ini dilaporkan akan mengeksekusi seorang sandera yang berasal dari Jerman. (Baca: Hari Ini Milisi Pro-ISIS Eksekusi Sandera Jerman)
Selain sang asisten direktur, dua di antara belasan orang itu juga bertugas sebagai perekrut anggota ISIS. Orang kedua adalah seorang militan yang bertempur di Suriah selama empat bulan dan kembali ke April tahun ini. Ia bertugas memberi pengarahan, menyemangati, dan berbagi pengalaman dengan anggota baru.
Adapun tokoh kedua yang berusia 37 tahun bertugas untuk mempromosikan misi ISIS melalui jejaring sosial Facebook. Lewat media sosial, ia bertugas menampilkan materi propaganda ISIS dan merekrut mahasiswi untuk dikirim ke Suriah. (Baca: Tiga Wanita Malaysia Jihad Seks untuk ISIS)
Selain ketiga tokoh tersebut, Kepolisian turut menahan seorang remaja berusia 14 tahun dan satu keluarga yang terdiri atas lima orang. Diperkirakan saat ini ada sekitar 30 warga negara Malaysia yang bergabung dengan ISIS.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Rehana, Pembasmi ISIS, Dikabarkan Tewas
Ratusan Pejuang ISIS di Kobane Tewas Dibom AS
29 Tahun Dibui, Pria AS Ini Ternyata Tak Bersalah