TEMPO.CO, Surabaya - Nur Hadi Santoso, 19 tahun, nekat menghabisi temannya sendiri, Nurhawi atau Awi, 23 tahun. Kuli bangunan ini menghabisi Awi karena sakit hati lantaran sering dirisak.
Mayat Awi ditemukan terkubur di garasi rumah yang sedang direnovasi di Jalan Dharmahusada Indah Blok B Nomor 154, Surabaya. Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Setija Junianta mengatakan Nur dan Awi adalah tukang bangunan yang sedang merenovasi rumah tersebut. "Motifnya sakit hati," kata Setija, Ahad, 19 Oktober 2014.
Kepada polisi, Nur mengaku sering dimarahi korban. Awi yang berasal dari Probolinggo itu sudah bekerja selama dua bulan, lebih lama dibanding Nur yang baru bekerja tiga pekan. Keduanya tinggal di rumah itu bersama dengan 10 kuli lainnya.
Pembunuhan Awi terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2014. Peristiwa ini bermula saat Awi memarahi Nur lantaran tak sengaja menyenggol kabel listrik, sehingga lampu di seluruh rumah padam. Awi sempat memukul Nur empat kali.
Keesokan harinya, Nur yang merasa sakit hati memukul kepala Awi dua kali dengan batu paving. Dalam keadaan sekarat, Awi diseret ke dalam rumah. Di dapur, Nur kembali memukul kepala Awi hingga tewas. Jasadnya lantas dikubur di lantai garasi sedalam 30 sentimeter sebelum kemudian disemen dan ditutup batu paving.
Menurut Setija, setelah membunuh Awi, Nur melarikan diri ke rumahnya di Desa Sedaput Bakalan, Sumobito, Jombang. Dari rumahnya, Nur kabur ke rumah temannya. Polisi kemudian menangkap Nur di Dusun Tangkil, Desa Pait, Kesambon, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 18 Oktober 2014.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?