TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan mengatakan subsidi pemerintah atau public service obligation (PSO) di sektor perkeretaapian akan mengalami pengalihan. Jonan mengatakan pengalihan subsidi akan dilakukan dari perjalanan kereta jarak menengah-jauh ke rute jarak pendek. "Karena PSO-nya tidak cukup," kata Jonan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Oktober 2014.
Menurut Jonan, alokasi PSO tahun 2015 sebesar Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk kereta lokal, seperti Commuter Line Jabodetabek, Prambanan Ekspres (Prameks), dan kereta rute Surabaya-Sidoarjo. Namun PSO 2015 masih disalurkan untuk kereta jarak menengah-jauh di wilayah Sumatera karena jumlah penumpangnya sedikit. (Baca: Kereta Jayabaya Meluncur, Tarifnya Lebih Mahal )
Juru bicara PT Kereta Api Indonesia, Agus Komarudin, mengatakan pemindahan alokasi PSO kereta akan diberlakukan pada 1 Januari 2015. Hal ini ditandai dengan pemberlakuan tarif komersial terhadap kereta ekonomi jarak menengah-jauh. Mekanisme harga tiket juga akan menggunakan sistem tarif parsial, bergantung pada jarak yang ditempuh setiap penumpang. (Baca: Kereta Ekonomi Tetap Diminati meski Tak Disubsidi )
Agus mencontohkan tarif Matarmaja tujuan Jakarta-Malang, yang berjarak 881 kilometer. Pada jarak tempuh 0-350 kilometer, diberlakukan harga batas bawah Rp 70 ribu dan batas atas Rp 120 ribu. Pada perjalanan 351-520 kilometer, diberlakukan harga batas bawah Rp 90 ribu dan batas atas Rp 160 ribu. Sedangkan pada perjalanan lebih dari 520 kilometer, diberlakukan harga batas bawah Rp 115 ribu dan batas atas Rp 200 ribu. "Sistem harga ini sudah mulai dilakukan pada penjualan 2 Oktober 2014." (Baca: Baru Meluncur, Tiket Kereta Jayabaya Ludes)
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler
Diberi Hormat Prabowo, Mengapa Jokowi Membungkuk?
Prabowo: Jokowi Seorang Patriot
Jokowi Janji Perbolehkan Rakyat Masuk Istana