TEMPO.CO, Jakarta -Industri perangkat bergerak dan telekomunikasi mulai gencar memperkenalkan mobile money di Tanah Air. Mereka memanfaatkan betul jumlah pengguna ponsel pintar yang melonjak—saat ini diperkirakan mencapai 47 juta. (Baca: Bertransaksi dengan Dompet Virtual.)
Tak cuma memakainya sebagai alat komunikasi, pengguna ponsel pintar juga mendayagunakan perangkatnya untuk melakukan kegiatan finansial. Pengguna bisa melakukan pembayaran, pembelian, dan pengiriman uang. (Baca: Pengguna Tak Perlu Lagi Antre di ATM.)
Presiden Direktur PT Skye Sab Indonesia, Andrian Djojorahardjo, mengatakan ada 16 perusahaan di bidang telekomunikasi, perbankan, dan nonbank yang bergerak di bisnis mobile money. "Pada masa mendatang, gadget akan menjadi social payment," kata Andrian yang memimpin perusahaan nonbank yang bergerak di bisnis mobile money. (Baca: Ponsel Lokal Accessgo 4E Dilengkapi NFC.)
PT Skye yang mendapat izin dari Bank Indonesia sejak 2009 tergolong rajin memperkenalkan mobile money. Jumlah pengguna aplikasi mereka diklaim telah mencapai 125 ribu dengan total merchant di atas 100. Mereka juga bekerja sama dengan vendor ponsel lokal Accessgo untuk membenamkan aplikasi mobile money Skye di ponsel pintar Accessgo 4E.
Di jajaran perusahaan telekomunikasi, ada PT Indosat yang sudah memiliki lisensi Dompetku sejak 2008. Mereka keluar-masuk perguruan tinggi dan mendekati calon pelanggan hingga ke daerah-daerah dalam mempromosikan dompet virtual itu. Telkomsel juga melakukan hal yang sama dengan TCASH. Sedangkan XL Axiata memamerkan XL Tunai.
"Tren penggunaan e-money sebenarnya semakin baik, tapi masyarakat masih butuh edukasi,” kata Mobile Financial Services Manager Indosat, Calindra da Cunha, di Jakarta, Selasa lalu. (Baca: 2015, BlackBerry Usung BBM Money Lintas Platform.)
Soal tren mobile money, perusahaan penyedia solusi komunikasi Ericsson pernah melakukan survei di tiga negara, yakni Indonesia, Bangladesh, dan Vietnam, pada Maret-Juni 2014. Hasilnya, jika penyedia bisnis uang virtual ini bisa menunjukkan keamanan dan kenyamanan bertransaksi, konsumen dengan terbuka akan melakukan pembayaran nontunai dan memanfaatkan layanan m-commerce lewat gadget mereka.
"Kami percaya, tidak bisa hanya satu perusahaan atau industri, melainkan harus banyak perusahaan dan lintas industri dalam mendorong pertumbuhan mobile money di Indonesia," kata Kepala Komunikasi Ericsson Indonesia, Lucky I Mirza, Kamis lalu.
MARTHA WARTA SILABAN
Berita Terpopuler
Istri Ahok Ungkap Alasan Tak Tinggal di Rumah Dinas Gubernur
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Veronica: Ahok Bukan Punya Saya Lagi