TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan Giman bisa dibilang nekat. Menjelang pelantikan Joko Widodo sebagai presiden, pria 38 tahun yang sehari-hari berjualan kue putu ini rela berjalan kaki dari Malang, Jawa Timur, menuju Jakarta. Semuanya dilakukan Giman hanya untuk menemui Jokowi. (Baca juga: Suka Duka Anggota Brimob Kawal Pelantikan Jokowi)
Setibanya di Jakarta, Giman ditampung di Posko Bara JP di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Saat ditemui Tempo, Ahad, 19 Oktober 2014, Giman mengatakan datang ke Jakarta demi memenuhi nazar. "Jika Jokowi terpilih menjadi presiden, saya akan berjalan kaki dari Malang menuju Jakarta," katanya.
Giman berangkat dari Malang pada 21 September dan tiba di Jakarta pada 12 Oktober lalu. Dengan demikian, Giman sudah berjalan kaki selama 21 hari. Ketika berangkat, pria asal Wonogiri ini hanya berbekal beberapa baju dan uang Rp 1 juta sumbangan teman-temannya. Dalam perjalanan, Giman kerap menumpang tidur di kantor polisi atau masjid. Tak jarang dia mendapat dukungan dari relawan Jokowi di kota yang disinggahi. "Pernah ada relawan yang merasa kasihan dan ngajak saya tidur di hotel," ujarnya sembari memperlihatkan telapak kakinya yang kapalan dimakan aspal jalan.
Repot-repot long march ke Jakarta, Giman tentu membawa harapan. Selain ingin menemui Jokowi secara langsung, dia juga hendak menyampaikan pesan agar Jokowi memperhatikan pendidikan anak-anak orang miskin. Seperti anak sulungnya, yang terpaksa putus sekolah karena dia tak punya biaya. "Saya ingin semua anak Indonesia bisa sekolah," ujar bapak empat anak ini. (Baca juga: Pelantikan Jokowi, Relawan Nyalakan Lampion Harapan)
DEVY ERNIS
Berita Terpopuler
Istri Ahok Ungkap Alasan Tak Tinggal di Rumah Dinas Gubernur
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Veronica: Ahok Bukan Punya Saya Lagi