TEMPO.CO, Surabaya - Proses pembangunan sarana transportasi massal trem oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikritik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya. Menurut Dewan, pengkajian yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya belum matang.
Ketua DPRD Surabaya Armuji menyatakan pengadaan trem itu perlu dikaji ulang agar sesuai dengan perkembangan kota. "Perlu diperbaiki, harus ada kajian ulang," kata Armuji kepada Tempo, Senin, 20 Oktober 2014. (Baca: Trem Surabaya, Risma Libatkan Polisi hingga KPK)
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meminta Pemerintah Kota Surabaya berkoordinasi dengan DPRD. Sebab, selama ini mereka tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan kajiak ihwal kelayakan trem. Menurut Armuji, DPRD tidak berada dalam posisi menolak. "Kami menerima, tapi mbok ya koordinasi dulu. Sebab kami, kan, mewakili rakyat."
Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha menambahkan, Dewan perlu mengetahui pengkajian kelayakan atau feasibility study yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya. Apalagi, kata Masduki, kajian itu dibiayai oleh Bank Dunia. "Ini gratis atau gimana, kami perlu tahu," kata Masduki. (Baca: Risma Gandeng World Bank Soal Angkutan Massal)
Seharusnya, ujar Masduki, pengkajian kelayakan tersebut menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan tipologi masyarakat Surabaya. Faktanya, banyak warga Surabaya yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan massal. Ia mencontohkan keberadaan bus kota yang saat ini sepi peminat.
DPRD, kata Masduki, sebenarnya sepakat mengurai kemacetan di Surabaya dengan cara apa pun. Namun sebaiknya anggota Dewan juga turut diajak dalam pembahasan. "Masyarakat itu kan kalau protes ke kami, bukan ke Pemerintah Kota," ujarnya.
Menurut Masduki, perencanaan angkutan massal cepat dua-tiga tahun lalu difokuskan pada monorel. Tapi, dalam perkembangannya, justru pengadaan trem yang dipercepat lantaran terdapat jalur trem lama milik PT Kereta Api Indonesia. "Ini ada apa? Seakan-akan jadi alasan PT KAI untuk gali aset," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini. (Baca juga: Jonan - Risma Bersepakat Soal Trem Surabaya)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler:
SBY: Kalian Kan Sudah Bosan Lihat Saya 10 Tahun
Jadi Istri Presiden, Iriana Tetap ke Pasar Burung
KPK Jamin, Audit Calon Menteri Jokowi Independen
Pembacaan Puisi Pisah-Sambut SBY-Jokowi Batal
Di Ruang Rapat, SBY Pamer Google Earth ke Jokowi