Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tetrachromat, Mata 'Pelangi' Hasil Mutasi Gen  

image-gnews
ilustrasi mata. tracyandmatt.co.uk
ilustrasi mata. tracyandmatt.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, San Diego - Setiap manusia diciptakan dengan kelebihannya masing-masing, begitu pula yang diperoleh Concetta Antico. Wanita asal San Diego, California, ini dapat melihat seratus kali lebih banyak warna daripada manusia pada umumnya, atau dikenal dengan sebutan tetrachromat.

Antico memiliki lebih banyak reseptor dalam matanya untuk menyerap warna dari objek yang dia lihat. Misalnya, saat kita melihat kupu-kupu berwarna kuning, maka Antico akan melihat lebih banyak warna.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat, 17 Oktober 2014, manusia kebanyakan dapat melihat satu juta warna. Di lain pihak, para penderita tetrachromat dapat melihat 99 juta warna. Hal ini disebabkan karena adanya cone tambahan pada mata mereka untuk melihat warna lebih dramatis.

Kegunaan cone atau kerucut pada mata digunakan untuk menyerap gelombang panjang tertentu dari cahaya dan mengirimkan tangkapan objek ke otak. Umumnya manusia memiliki tiga jenis cone, sementara penderita tetrachromat memiliki empat jenis.

Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Hanya dua persen perempuan di seluruh dunia yang bisa mengalami hal tersebut.

Tetrachromat disebabkan adanya mutasi pada kromoson X yang membuat manusia bisa tahu warna. Ada perbedaan yang signifikan jika mutasi ini terjadi pada pria dan wanita. Pada pria, mutasi gen ini bisa menyebabkan buta warna, sedangkan wanita akan mengalami tetrachromat.

"Setiap orang memiliki potensi untuk memperluas kemampuan mereka untuk melihat warna seperti yang saya alami. Namun, kebanyakan orang menutupinya. Mungkin karena malu," kata Antico.

Bakat ini dimanfaatkan oleh Antico dalam melukis. Lewat lukisannya, Antico ingin orang-orang tahu bagaimana dia melihat objek. "Gen dan cone Antico menyerap gelombang panjang merah-jingga-kuning, sedangkan umumnya orang hanya warna biru-merah-hijau," kata peneliti kelainan Antico dari University of California.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski menikmati bakatnya, ia berharap penelitian tentang tetrachromat dapat membantu orang-orang yang buta warna, termasuk putrinya yang baru berusia 12 tahun.

RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL

Berita Lain:

Apa Kata Media Asing Soal Pelantikan Jokowi?
Jokowi Disebut 'Barack Obama' Indonesia
Upacara Pemakaman Dibom, 21 Warga Bagdad Tewas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia