TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain mengatakan lembaganya bakal lebih mudah memanggil dan memeriksa Boediono terkait kasus Century.
Ini karena Boediono sudah bukan Wakil Presiden. KPK tidak perlu lagi mendatangi kantor wapres untuk melakukan pemeriksaan terhadap Boediono.
"Kalau sudah bukan wapres, tentu protokol wapres tidak mengikat lagi. Akan lebih mudah memeriksanya," kata Zulkarnain saat dihubungi, Senin, 20 Oktober 2014. (Baca:Jokowi Presiden, Ini Harapan KPK Soal Korupsi)
Namun Zulkarnain mengaku tidak tahu kapan penyidik dan penyelidiknya memanggil dan memeriksa Boediono. Perkara Century, menurut Zulkarnain, masih menunggu putusan inkrah dari terdakwa Budi Mulya, bekas Deputi Gubernur Bank Indonesia. (Baca:Mirip Jokowi, Pria Ini Jadi Sasaran Selfie Warga)
Nama Boediono disebut dalam surat dakwaan Budi Mulya yang diduga terlibat dalam pengucuran dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun. Boediono yang ketika itu menjabat Gubernur BI dianggap bertanggung jawab dalam pengucuran dana yang dianggap tidak wajar. Menurut surat dakwaan, Budi Mulya bersama-sama melakukan penyalahgunaan wewenang.
Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan Boediono seharusnya memiliki tanggung jawab terhadap proses pengucuran dana talangan Bank Century. "Sebagai pemimpin tertinggi di lembaga pemerintahan itu, tentu ada pertanggungjawaban," ujar Kalla, 5 Maret 2014. (Baca: Anwar : Pendukung Prabowo Akhirnya Terima Jokowi)
Menurut Kalla, kasir Bank Indonesia tidak mungkin mengeluarkan anggaran begitu besar tanpa ada persetujuan atasannya. Adapun atasan si kasir, kata dia, juga memerintahkan anak buahnya lantaran mendapat izin dari bos tertingginya, yaitu Gubernur BI.
"Pertanggungjawaban bukan berarti kriminal, selama bisa dijelaskan uang itu dimanfaatkan untuk apa," ujar Kalla. Ketika dana talangan keluar, Kalla juga menjabat wakil presiden. Namun dia mengaku tidak ikut dilibatkan.
MUHAMAD RIZKI | TRI SUHARMAN
Berita terpopuler lainnya:
Ketika Iriana Widodo Emoh Digeguyu Pitik
Gaya Anggun Sederhana Veronica Ahok
SBY: Kalian Kan Sudah Bosan Lihat Saya 10 Tahun