TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari ini, Senin, 20 Oktober 2014, rakyat Indonesia akan menyambut pemimpin baru yang merupakan presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi-JK.
Berbagai acara telah dipersiapkan, salah satunya adalah panggung rakyat yang akan menghadirkan ratusan pegiat seni. Dalam acara ini, rakyat akan turut serta bersuka cita atas kepemimpinan yang baru. (Baca: Ini Perbedaan Pelantikan 2004 dan 2014 Versi JK)
Salah satu penyanyi yang turut berpartisipasi dalam Syukuran Rakyat #Salam 3 Jari adalah Anang Hermansyah, yang dulunya merupakan salah satu pendukung Prabowo dalam Koalisi Merah Putih.
"Aku melihat kemarin adalah sebuah hal yang sudah harus kita lewati. Ini adalah kemenangan Indonesia. Yang lalu memang ada dua kubu. Saat itu keduanya adalah yang terbaik, memiliki tujuan yang baik untuk Indonesia." (Baca: Pelantikan Jokowi, Istana Batasi Jumlah Wartawan)
Anang melanjutkan, "Dan aku melihat proses kemarin adalah proses demokrasi yang baik. Ini tanda Indonesia akan menjadi dewasa, negara demokrasi yang baik ke depannya." Anang mengatakan ini saat ditemui di Hotel Rich Carlton, Minggu, 19 Oktober 2014.
Bagi Abdee Negara, yang merupakan Ketua Pelaksana Syukuran Rakyat #Salam 3 Jari, bersatunya pegiat seni saat ini merupakan imbas dari makna salam 3 jari yang diusung pada acara ini, yaitu persatuan Indonesia. (Baca: Aburizal Bakrie Hadiri Pelantikan Jokowi-JK)
"Saat saya mengobrol sama Anang, dua hari menjelang acara ini, saya pun tidak menduga Anang ingin berpartisipasi. Tema salam tiga jari benar-benar bermakna. Ini kemenangan rakyat Indonesia. Ini harus dirayakan," kata Abdee. (Baca: Jokowi Disebut 'Barack Obama' Indonesia)
"Ini adalah panggilan dari semua rakyat. Kita sudah menjalani hal yang demokratis. Kita sudah melewati itu. Dan mari kita fokus ke depan dalam kepemimpinan yang baru ini," ucap Abdee, yang turut mendampingi Anang saat wawancara.
ANINDYA LEGIA PUTRI
Berita Terpopuler
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?