TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 50 orang wanita-pria atau waria yang menyebut dirinya Forum Waria Indonesia ikut dalam iring-iringan warga yang mengantar Presiden Joko Widodo ke Istana Negara di Bundaran Hotel Indonesia, Senin, 20 Oktober 2014. Mengenakan busana modern dengan corak berwarna-warni, mereka berjalan layaknya model profesional.
Yulianus Rotteblout, Ketua Forum Waria, menyatakan kedatangan rombongannya ke acara tersebut untuk menunjukkan bahwa waria juga punya hak seperti masyarakat lain untuk merayakan pelantikan pemimpin barunya. Sekaligus, kata dia, berharap agar pemerintahan ke depan bisa menghapuskan diskriminasi yang dialami kelompoknya selama ini. "Kami tak ingin ada lagi diskriminasi antarwarga negara. Apalagi kelompok minoritas seperti kami," ucap waria yang akrab disapa Mami Yulie itu.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berencana diarak ke Istana Negara dengan menggunakan kereta kencana dari Bundaran HI. Dia akan diiringi oleh ribuan warga yang menggunakan andong hingga mengenakan pakaian adat. Iring-iringan karnaval ini memadati Bundaran HI sejak pagi tadi.
Mami Yulie mengatakan diskriminasi yang dialami kelompoknya mulai dari hak mendapatkan pekerjaan hingga hak dalam mencapai cita-cita. Ia mencontohkan dirinya yang tak lolos anggota Komnas HAM. Ia berharap ke depan tak ada lagi pengecualian lantaran dia seortang waria. "Kalau perlu ada yang bisa jadi pimpinan KPK," ujarnya tersenyum.
TRI SUHARMAN
Baca juga:
Jay Subiakto Tak Hadiri Konser Salam 3 Jari
Di Istana, SBY Makan Siang Bersama Eks Menteri
Pelantikan Jokowi, Warga Bekasi Serbu Monas
Sambut Jokowi, Warga Padati Jembatan Penyeberangan