Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Batu Akik Melanda Anak Muda

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Seorang pengunjung melihat cincin batu akik yang dijual di sebuah lapak di Pasar Loak Jembatan Hitam di Jalan Jatinegara Timur I, Jakarta, Kamis (27/12). Tidak hanya menjajakan barang elektronik bekas, banyak pedagang di pasar loak ini yang menjual alat-alat rumah tangga dan aksesoris. TEMPO/Subekti
Seorang pengunjung melihat cincin batu akik yang dijual di sebuah lapak di Pasar Loak Jembatan Hitam di Jalan Jatinegara Timur I, Jakarta, Kamis (27/12). Tidak hanya menjajakan barang elektronik bekas, banyak pedagang di pasar loak ini yang menjual alat-alat rumah tangga dan aksesoris. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siang itu, Mangga Dua Square dipadati sekitar 100 ribu pengunjung yang sengaja datang ke pameran batu akik yang diadakan oleh Indonesia Gemstone, komunitas pencinta batu akik sekaligus media yang selama ini rajin mensosialisasikan berbagai macam batu polesan khas Indonesia. Pameran itu diisi sekitar 170 pedagang batu dari seluruh Indonesia. Peredaran uang hari itu mencapai jumlah yang cukup fantastis, Rp 70 miliar.

"Jumlah ini melebihi target kami, yang hanya kami patok sampai Rp 60 miliar," Kata Suwandi Gazali, Ketua Panitia sekaligus Penyelenggara Pameran Batu Mulia Khas Nusantara, dari Indonesia Gemstone, saat diwawancara di kantornya, Ruko Pandu Raya, Bogor, Selasa pekan lalu.

Penggemar batu akik, kata Suwandi, lebih banyak laki-laki. "Lebih dari 50 persen pengguna batu akik adalah laki-laki, dan saat ini fenomena yang muncul batu akik tak lagi disukai oleh pria dewasa yang sudah menikah atau sudah bekerja, tapi juga remaja," ujar Suwandi.

Salah satu penggemar perhiasan batu ini adalah Jaka Winarna, 49 tahun. Dalam pameran batu akik di Mangga Dua Square, Ahad dua pekan lalu, Jaka menjadi pusat perhatian. Ini karena Jaka sengaja melingkarkan berbagai macam koleksi bebatuannya di kepala dan pinggang. Bahkan Ia melingkarkan batu yang jumlahnya 248 buah itu menyilang di dada, mirip seperti jagoan berkalung peluru.

Kata Jaka, ia mengkoleksi batu akik sejak tahun 1985 karena suka cerita di balik cara mendapatkan batu-batuan itu. "Misalnya salah satu cincin yang dibawa kakak saya ketika berperang di Timor-Timor," ujarnya. (baca juga: Anak Muda Ini Terkaya di Amerika Serikat)

Bila laki-laki banyak mengikat batu-batu indah ini menjadi cincin dan kalung, kebanyakan perempuan memanfaatkan batu untuk diikat menjadi satu paket gelang, kalung, anting dan cincin. Bahkan saat ini banyak yang menggunakan batu sebagai bros yang disematkan di baju atau jilbab. Jenis batu yang  banyak digunakan sebagai perhiasan perempuan adalah batu alam jenis Agate dengan warna cenderung merah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan batuan alam khas Indonesia yang saat ini sedang menjadi tren adalah batu Bacan dan jenis batu-batuan berwarna hijau. Menurut perancang sekaligus seniman perhiasan Rosalyn Citta, warna-warna anomali dan cemerlang seperti hijau kebiru-biruan juga banyak digemari perempuan. "Ini karena mereka bisa memadukannya dengan kebaya," ujar Rosalyn saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Sedangkan untuk bentuk, penggemar batu perempuan lebih menyukai bentuk oval atau kelopak bunga,  dengan tingkat oval yang tipis. Ini karena bentuk cembung oval dan kelopak bunga dapat memperjelas kilap dan warna dari batu yang dipakai. Bila penggemar batu laki-laki lebih menyukai proses kristalisasi batu, maka penggemar perempuan lebih menyukai motif dan warna alami yang terbentuk dengan sendirinya. (Baca juga: IPB Bidik Petani Muda yang Akrab Internet)

CHETA NILAWATY

Terpopuler:

Proyek Jalan Tol Becakayu Kembali Digarap  
Lagi, Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Jambi  
Efek Jokowi Berlanjut di Bursa Saham  
Suhu Politik Mereda, Investor Diminta Waspada

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?