TEMPO.CO, Mojokerto - Fredi, 25 tahun, warga Dusun Janti, Desa Punggul, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, menghabisi nyawa isterinya sendiri, Ingga, 20 tahun, pada Selasa dinihari, 21 Oktober 2014.
Setelah istrinya meninggal, Fredi berupaya bunuh diri dengan cara mengiris urat nadinya. Namun nyawa Fredi berhasil diselamatkan. Dia kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sumber Glagah, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut. "Pelaku masih dalam perawatan sehingga belum bisa dimintai keterangan," kata pejabat Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Mojokerto, Inspektur Dua Akhdiyat. (Baca berita lainnya: Habis Bunuh Istri, Pria Ini Tonton Piala Dunia)
Menurut Akhdiyat, Fredi mengaku habis membunuh istrinya saat didatangi neneknya, Nafiah, 75 tahun, yang tinggal bersebelahan. Nafiah malam itu mendengar anak Fredi yang masih berusia 6 bulan menangis cukup keras. Nafiah lalu bergegas ke rumah Fredi dan meminta agar bayi tersebut diberi susu.
Namun Fredi malah menyerahkan anaknya kepada Nafiah. "Sambil menyerahkan anaknya, pelaku bilang kalau habis membunuh istrinya," ujar Akhdiyat. (Baca juga: Lurah Gantung Diri Setelah Bunuh Istri dan Anaknya)
Baca Juga:
Karena ketakutan, Nafiah tak sempat bertanya banyak. Ia langsung membawa anak Fredi ke rumah Satukah, salah satu anaknya, yang berada tak jauh dari rumahnya. Nafiah pun menceritakan pengakuan Fredi. Akhirnya, mereka melaporkan masalah itu ke perangkat desa dan polisi.
Polisi yang datang ke tempat kejadian menemukan mayat Ingga dengan beberapa luka bekas tindak kekerasan, di antaranya benjolan di kepala, lebam di kedua mata, memar di pinggang dan punggung, serta lebam di leher yang diduga bekas cekikan. Fredi sendiri terkapar dengan luka bekas sayatan di urat nadinya. (Lihat pula: Bunuh Diri, Percakapan Telepon Sulaiman Diperiksa)
Polisi mengumpulkan beberapa alat bukti yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi istrinya. "Petugas mengamankan sebuah palu," tutur Akhdiyat. Adapun jenazah Ingga, setelah selesai divisum, langsung dibawa ke tempat asalnya, Desa Seketi, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, untuk dimakamkan.
ISHOMUDDIN
Berita Terpopuler:
Semalam, Jokowi Panggil 43 Calon Menteri
Pilih Menteri, Gerindra Kritik Jokowi Libatkan KPK
Gaya Santai Jokowi di Hari Pertama Jadi Presiden
Ucapan Maimun Zubair yang Bikin PPP ke Jokowi
Jokowi Dilantik, Lurah Ini Malah Mengundurkan Diri