TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, mengatakan Presiden Joko Widodo pernah menawarkan dua kursi menteri ketika melakukan pendekatan dengan PAN. Penawaran itu, ujar Yandri, terjadi beberapa bulan lalu ketika santer terdengar PAN akan meninggalkan koalisi Prabowo.
"Kami tidak percaya dengan koalisi tanpa syarat," kata Yandri ketika menghadiri diskusi politik dengan tema "membangun sinergi pemerintah dan parlemen yang sehat" di Cikini, Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca: Semalam, Jokowi Panggil 43 Calon Menteri)
Kerja sama politik, menurut Yandri, tidak bisa lepas dari cendera mata yang saling ditawarkan. Cendera mata dapat berupa dukungan politik yang berjalan lurus dengan pemberian kursi. "Pasti ada (cendera mata)," katanya.
Perbincangan PAN dan Koalisi Indonesia Hebat, ujar Yandri, tidak menemui kata sepakat. Oleh karena itu, PAN memutuskan untuk tetap di koalisi Prabowo.
Meskipun tidak berada di pemerintahan, PAN menegaskan akan selalu mendukung pemerintah. Dukungan PAN, akan selalu datang asal pemerintah memikirkan kepentingan rakyat banyak. (Baca: Selidiki Calon Menteri, KPK Tak Punya Cukup Waktu)
"Semoga presiden yang baru bisa menjawab ekspektasi besar masyarakat," kata Yandri.
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi
'Amien Rais Tidak Peduli Agenda Kebangsaan'