TEMPO.CO, Karbala - Lima bom mobil menghantam Kota Karbala, Irak, menewaskan sedikitnya 15 orang. Menurut salah seorang pejabat kepolisian, insiden mematikan itu berlangsung pada Senin, 20 Oktober 2014, di lapangan parkir mobil kawasan komersial dekat kantor pemerintahan. "Akibat ledakan tersebut, 48 orang luka-luka," ujarnya.
Karbala adalah rumah bagi dua tempat suci kaum Syiah yang berlokasi sekitar 90 kilometer arah selatan Ibu Kota Bagdad.
Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah seseorang meledakkan diri ketika berada di tengah orang-orang Syiah yang sedang meninggalkan masjid di kawasan komersial Bagdad tengah. Kejadian itu menyebabkan sebelas orang tewas seketika.
Peristiwa yang sama berlangsung sehari sebelumnya saat seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan setidaknya 21 orang di sebuah pemakaman di sebelah barat Bagdad.
Koresponden Al Jazeera, Imran Khan, dalam laporannya dari Bagdad, mengatakan banyak sekali kekerasan sektarian yang berlangsung selama bulan Muharam, ketika kaum Syiah memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein.
"Kekerasan yang dipicu oleh masalah sektarian pada masa lalu tampaknya melonjak saat bulan Muharam. Namun demikian, sejak ISIS mengambil alih beberapa kawasan di Irak dan Suriah, kekerasan kian menjadi-jadi dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya." Khan menambahkan, ISIS sengaja menjadikan kaum Syiah sebagai target serangan yang dibungkus dengan kekerasan sektarian.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi