TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya jumlah kasus ebola di Amerika Serikat membuat pemerintah setempat mengeluarkan protokol baru bagi pekerja kesehatan khusus untuk merawat penderita ebola. Protokol tersebut meliputi pemakaian pelindung yang meminimalkan upaya pencegahan para pekerja medis terinfeksi.
Pedoman baru dari Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta mengharuskan pekerja kesehatan menjalani pelatihan khusus dan menunjukkan kompetensi dalam menggunakan alat pelindung. Selain pemakaian peralatan sekali pakai, pekerja kesehatan harus bertugas di bawah pengawasan supervisor terkait untuk memastikan prosedur yang tepat telah dilaksanakan. Mereka juga diwajibkan menggunakan masker dan kacamata. Mereka dihindarkan dari kontak langsung dari cairan tubuh korban ebola. (Baca: Sulit Dapatkan Dana Bantuan untuk Penderita Ebola)
"Bahkan infeksi satu pekerja kesehatan tidak dapat diterima," kata Direktur CDC Tom Frieden pada telekonferen dengan wartawan untuk menguraikan peraturan baru, dilansir dari Reuters pada 20 Oktober 2014.
Protokol tersebut muncul setelah adanya kritik tajam dari Obama terkait dengan lambannya respons medis dan tingginya masyarakat yang diduga mengidap ebola. (Baca: Tak Takut Tertular, Obama Cium Suster Pasien Ebola)
Langkah cepat lainnya muncul dari personel medis militer yang hendak memulai pelatihan di Fort Sam Houston di San Antonio, Texas, untuk membantu menangani kemungkinan kasus ebola di Amerika Serikat. Menurut Mayor Beth Smith, juru bicara Komando Utara AS di Colorado Springs, pelatihan militer tersebut diikuti pelatihan dari ahli protokol kesehatan dalam menangani penyakit menular. (Baca: Pasien Ebola Pertama di AS Meninggal)
INTAN MAHARANI | TIME
Baca juga:
Ditinggal Jokowi, Rumdin Gubernur DKI Dihuni Kodok
Film Selamat Pagi Malam Bersaing di Jepang
Jokowi Beri Keterangan Tertulis Soal Obor Rakyat
Koalisi Prabowo 'Nggerundel' Soal Sikap PPP