TEMPO.CO, Abuja - Harapan baru muncul pada akhir pekan lalu saat pemerintah Nigeria menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan milisi Boko Haram. Kelompok militan itu disebut akan membebaskan 200 siswi yang diculik pada April lalu dan melakukan gencatan senjata. (Baca: Boko Haram Diklaim setuju Bebaskan 200 Siswi)
Kepada Associated Press, Senin, 20 Oktober 2014, juru bicara pemerintah Nigeria, Mike Omeri, mengatakan pembebasan gadis-gadis itu akan terjadi dalam waktu dekat. Syarat-syarat gencatan senjata tak disebutkan.
Ratusan siswi tersebut dilaporkan dalam kondisi sehat. Saat ini, Nigeria dan Boko Haram telah selesai berunding di Chad dengan bantuan mediasi dari Presiden Chad Idriss Deby.
Meski pemerintah begitu percaya diri atas perkembangan ini, keluarga para siswi masih merasa bingung dan pesimistis. “Banyak hal yang masih samar,” ujar Allen Manasye, kerabat salah satu siswi yang diculik.
Memang, banyak pihak yang sangsi akan hal ini. Pada Sabtu pekan lalu, sumber dari departemen keamanan Nigeria mengakui adanya pembicaraan dengan Boko Haram, tapi pejabat senior itu tidak yakin pihak yang bernegosiasi adalah bagian dari kelompok Boko Haram pimpinan Abu Bakar Shekau yang menculik gadis-gadis tersebut. Kelompok ini memang telah terpecah-belah.
“Saya sangat terkejut jika Shekau tiba-tiba berubah pikiran dan siap melakukan gencatan senjata,” ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini kepada Reuters.
Sementara itu, sejauh ini belum ada konfirmasi dari kelompok yang membuat kekacauan di Nigeria selama lima tahun belakangan itu.
ANINGTIAS JATMIKA |AP | REUTERS
Terpopuler
Lima Tantangan Jokowi versi Majalah Time
17 Pemimpin Dunia Hadiri Pelantikan Jokowi-JK
Kepergok Berciuman, Pasangan Gay Diusir dari Bus