TEMPO.CO, Blitar - Keberadaan Kebun Binatang Sentul di Kecamatan Kepanjen, Kota Blitar, masih menuai pro dan kontra. Di tengah desakan aktivis perlindungan satwa Animals Indonesia agar kebun binatang tersebut ditutup karena kesejahteraan satwanya (animal welfare) memprihatinkan, masyarakat setempat keberatan bila sarana hiburan itu dihilangkan.
Kebun Binatang Sentul, atau biasa disebut kebun binatang mini, berada sekitar 300 meter dari makam Bung Karno. Pada hari-hari libur kebun binatang ini banyak dikunjungi warga. Meski koleksi satwanya tak sebanyak Kebung Binatang Surabaya, namun cukup menjadi hiburan yang murah meriah. (Baca berita lainnya: Cara Baru Risma Kelola Kebun Binatang Surabaya)
Baca Juga:
Beberapa satwa koleksi kebun binatang tersebut ialah lutung Jawa, owa Jawa, siamang, merak, kasuari, kakak tua jambul kuning, elang brontok, elang bido, rangkong, buaya, dan rusa Bawean. Mereka hidup dalam pagar terali kawat dan tembok bata secara berdekatan. Cukup sempit untuk sebuah kebun binatang yang dihuni sekitar 30 satwa berukuran besar hingga kecil. "Memang lahannya sempit," kata Soleh, salah satu pengelolanya, Selasa, 21 Oktober 2014.
Kebun binatang ini berdiri pada 2000. Kala itu sebuah yayasan bernama Al Hikmah berencana membangun masjid di tempat itu. Namun karena gagal, tiba-tiba tempat itu berubah menjadi kebun binatang. Adapun status tanah dan pengelolannya tetap milik Yayasan Al Hikmah.
Kondisi satwa-satwa di Kebun Binatang Sentul cukup memprihatinkan. Sebab biaya perawatannya hanya diambilkan dari retribusi pengunjung yang cukup murah, yakni Rp 2.500 per orang. Pemasukan pengunjung itu termasuk dipakai untuk perbaikan kandang dan honor dua pengelolanya.
Soleh mengatakan pada hari biasa jumlah pengunjung yang datang tak lebih dari 50 orang. Namun pada hari libur jumlahnya bisa melonjak hingga 500 orang. Minimnya anggaran perawatan, kata dia, berdampak pada tingginya kematian satwa. "Karena biaya perawatannya tinggi, akhir-akhir ini banyak satwa yang mati," katanya. (Baca juga: Harimau Putih Kebun Binatang Surabaya Mati)
Kondisi itu membuat Animals Indonesia merekomendasikan agar Kebun Binatang Sentul ditutup. Dalam surat resminya yang ditujukan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Timur serta Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam di Jakarta, Animals Indonesia menyebut Kebun Binatang Sentul sebagai neraka bagi satwa.
"Kondisinya sangat tidak layak bagi hewan," kata Elizabeth Laksmi, juru bicara Animals Indonesia, dalam pernyataan sikapnya. Elizabeth juga menyoroti status lahan serta asal-usul satwa yang diduga dari hasil jual-beli secara ilegal.
Namun desakan Animals Indonesia ditentang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Blitar. Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Totok Sugiarto mengatakan tak ada alasan menutup tempat itu selama tidak ada aturan yang dilanggar.
Jika memang terjadi persoalan dengan pemeliharaannya, kata dia, hal itu bisa diselesaikan dengan bantuan pemerintah daerah. "Saya dengar pemerintah akan meluaskan lahannya dan memberi bantuan pengembangan," kata Totok. (Lihat pula: Risma Lapor KPK Soal KBS Ini Tanggapan DPRD)
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
KPK: Banyak Calon Menteri Jokowi Bermasalah
PDIP: tanpa Restu Mega, Jangan Mimpi Jadi Menteri
Jokowi Batal Umumkan Kabinet Hari Ini
Semalam, Jokowi Panggil 43 Calon Menteri