TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Edningtyas mengatakan pihaknya telah membersihkan 80-100 ton sampah di kawasan Monumen nasional seusai pesta rakyat yang digelar untuk menyambut pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia. "Ini adalah sampah terbanyak selama saya bertugas di Jakarta," kata Tyas--sapaan akrab Saptastri--kepada Tempo, Selasa, 21 Oktober 2014.
Menurut Tyas, petugas membersihkan sampah secara bertahap selama pesta rakyat berlangsung. Pembersihan sampah bahkan sudah dilakukan sejak acara dimulai. Berdasarkan jadwal, pesta rakyat dimulai setelah Jokowi dilantik, tepatnya pada pukul 11.00 WIB, hingga pukul 24.00 WIB di Monas dan beberapa kawasan di sekitarnya. (Baca juga: Pesta Rakyat, 193 Orang Dirawat, 1 Hidung Patah)
Pembersihan sampah baru rampung pada Selasa pagi. Adapun pembersihan sampah di area Monas dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Monas. Tyas mengaku sempat kelimpungan untuk menangani sampah yang cukup masif ini. Akhirnya, Dinas Kebersihan membagi jam kerja para petugas dan memaksimalkan mereka agar lokasi pesta bisa bersih dalam 24 jam. (Baca: Yayasan Tzu Chi, 180 Kantong Sampah, dan Jokowi)
Tyas mengatakan peserta peserta pesta rakyat ini belum menyadari pentingnya membuang sampah di tempat yang benar. Padahal, kata dia, Dinas Kebersihan telah menyiapkan tempat sampah di beberapa titik di sekitar Monas dan membagikan kantong plastik kepada para pedagang untuk membersihkan lapak mereka. (Baca: Dari Bekasi ke Monas untuk Lihat Lampion)
PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi
'Amien Rais Tidak Peduli Agenda Kebangsaan'