TEMPO.CO, Banyuwangi - Jalur kereta dari Kalisat, Jember, ke Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, akan ditargetkan beroperasi pada 2018. Humas PT Kereta Api Daerah Operasional IX Jember Sugeng Trianto mengatakan pengaktifan kembali jalur Kalisat-Panarukan telah tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas).
"Tahapannya akan kami mulai 2015," ujar Sugeng dihubungi Tempo, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca juga: Jalur Kereta Api Kalisat Panarukan Segera Dibuka)
Jalur Kalisat-Panarukan sepanjang 69,5 kilometer tersebut melewati tiga kabupaten: Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Jalur rel tersebut dibangun era kolonial Belanda pada 1890.
Menurut Sugeng, mulai tahun depan, PT KAI akan melakukan sosialisasi sekaligus penertiban permukiman yang berdiri di jalur tersebut. PT KAI bersama pemerintah daerah saat ini masih mendata berapa rumah yang menempati lahan KAI. Sebab, syarat utama faktor keselamatan yakni jalur KA harus steril pada jarak 11,75 meter di kanan dan kiri jalur.
Setelah penertiban, PT KAI akan mengganti rel dari ukuran R25 menjadi CR54. Pada 2017, PT KAI akan merevitalisasi Stasiun Panarukan dan melengkapi sistem persinyalan kereta. "Stasiun Panarukan butuh dibangun kembali," ujarnya.
Sulastri, 50 tahun, perempuan yang tinggal 30 meter dari Stasiun Panarukan, menuturkan kondisi stasiun dan rel memprihatinkan semenjak PT Kereta Api Indonesia menutup jalur kereta Jember-Situbondo pada 2004. "Dulu, rumah-rumah itu tidak ada. Sekarang jadi padat," katanya.
IKA NINGTYAS
Berita lain:
Hari Senin Rasa Sabtu Gara-gara Jokowi
Jokowi Batal Umumkan Kabinet Hari Ini
Pilih Menteri, Gerindra Kritik Jokowi Libatkan KPK