Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuil Kuno 6 Ribu Tahun Ditemukan di Ukraina  

image-gnews
Bulan terbit dari balik kuil Poseidon, dewa laut Yunani kuno, ketika sejumlah wisatawan menikmati pemandangan matahari terbenam di Semenanjung Sounion, sekitar 60 km timur Athena, Yunani, Sabtu (22/6). REUTERS/Yannis Behrakis
Bulan terbit dari balik kuil Poseidon, dewa laut Yunani kuno, ketika sejumlah wisatawan menikmati pemandangan matahari terbenam di Semenanjung Sounion, sekitar 60 km timur Athena, Yunani, Sabtu (22/6). REUTERS/Yannis Behrakis
Iklan

TEMPO.CO, Kiev - Sebuah kuil berumur 6.000 tahun yang di dalamnya terdapat patung-patung mirip manusia dan sisa-sisa pengorbanan hewan ditemukan dalam situs prasejarah di Ukraina baru-baru ini. Kuil dua lantai ini cukup besar dengan kayu dan tanah liat sebagai bahan dasarnya.

"Luasnya sekitar 60 meter dan tinggi mencapai 20 meter," tulis Nataliya Burdo dan Mykhailo Vidieko, ahli arkeologi dari Institute of Archaeology of the National Academy of Sciences of Ukraine, dalam salinan presentasi mereka di pertemuan tahunan European Association of Archaeologist di Istanbul, Turki.

Seperti dikutip dari Livescience, Rabu, 22 Oktober 2014, para ahli arkeologi menemukan delapan kamar dalam struktur kuil tersebut. Kamar-kamar itu mungkin digunakan sebagai tempat pertemuan. "Di sebuah kamar di lantai atas banyak ditemukan tulang domba yang telah dibakar, mungkin untuk dikorbankan," tulis keduanya.

Dinding di lima kamar lainnya di lantai atas juga dihiasi cat berwarna merah bernuansa ritual magis. Sedangkan di lantai bawah berisi tujuh kamar dan halaman penuh tulang hewan, termasuk sisa-sisa tembikar. (Baca juga: Dua Lubang di Stonehenge Ungkap Ritual Baru)

Kuil yang pertama kali ditemukan pada 2009 ini terletak di situs prasejarah dekat Kota Nebelivka. Penelitian terbaru berdasarkan survei geofisika menunjukkan permukiman prasejarah terdapat para radius 588 hektare dari kuil, hampir dua kali lebih besar daripada National Mall di Washington, DC, Amerika Serikat. Di permukiman tersebut diperkirakan pernah berdiri lebih dari 1.200 bangunan dan 50 cabang jalan.

Sebuah situs prasejarah lainnya, yang memiliki ukuran hampir sama, juga ditemukan di Ukraina dan di beberapa wilayah Eropa Timur. Situs-situs tersebut diduga dibangun oleh peradaban Trypilian. Nama ini diambil dari sebuah desa di Ukraina, tempat artefak kuno pertama kali ditemukan.

Para ahli arkeologi menyatakan permukiman dan kuil tersebut dibakar sebelum ditinggalkan. "Sesuatu bisa terjadi di situs tersebut," tulis Burdo dan Vidieko dalam jurnal Tyragetia. (Baca juga: Pintarnya Meksiko Menjual Wisata Kiamat)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti sisa peradaban Trypilian lainnya, patung yang ditemukan di kuil tersebut memiliki hidung, mulut, dan mata yang berbeda antara patung satu dan lainnya. "Semuanya pasti memiliki perbedaan, tak ada yang mirip," tutur Burdo. Selain patung, ornamen berbahan tulang dan emas juga ditemukan. Perhiasan emas berukuran kurang dari 1 inci diduga dipakai untuk menjepit rambut.

Bukti-bukti yang menunjukkan waktu terakhir pemakaian situs prasejarah dan kuil tersebut satu zaman dengan pusat kota yang sedang berkembang di Timur Tengah. Dua ahli arkeologi itu pun menulis, "Meskipun belum ada bukti cukup, kuil yang ditemukan di Anatolia dan Mesopotamia hampir mirip dengan kuil di Ukraina."

AMRI MAHBUB

Berita Lainnya:
Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku 
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

3 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

6 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

7 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

8 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

24 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

52 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Dua arkeolog meneliti arsitektur benteng pertahanan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu Selatan dengan cara ekskavasi atau penggalian pada Kamis (16/11/2023). Diketahui ekskavasi juga pernah dilakukan pada 1995. ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu
Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.