TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft getol memasarkan layanan Office 365 yang berbasis komputasi awan atau cloud. Layanan tersebut memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dalam jumlah besar, berkirim surat elektronik, dan chatting. Layanan ini tersedia untuk konsumen perorangan, mahasiswa, pebisnis, dan pelaku usaha kecil menengah (UKM).
Khusus untuk UKM dan perusahaan, Microsoft sudah mensosialisasikan terutama untuk yang bergerak di industri digital. Office 365 diklaim mampu memberikan efisiensi bagi anggaran teknologi informasi.
Perusahaan yang sudah menggunakan Office 365 adalah toko online Bhinneka. Sejak awal 2014, Bhinneka memanfaatkan berbagai jenis layanan, mulai kategori standar hingga premium.
"Tingkat efisiensi anggaran teknologi informasi bisa mencapai 33 persen di tahun ini," ujar Chief Executive Officer Bhinneka, Hendrik Tio, di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014.
Dia mengatakan pada 2013 anggaran divisi teknologi informasi di Bhinneka mencapai Rp 2 miliar. Tahun depan diharapkan efisiensi di divisi tersebut bisa tetap stabil. (Baca juga: Microsoft Segera Pasarkan Office 365 Versi Murah)
Menurut Hendrik, Bhinneka sebelumnya menggunakan produk Microsoft hanya terbatas pada Office. Untuk menyimpan data dan mengendalikan teknologi informasi, perusahaan mengandalkan server.
Adapun dana yang dibelanjakan Bhinneka untuk peranti keras yakni sebesar 60 persen dari total anggaran teknologi informasi, sedangkan sisanya untuk peranti lunak. "Dengan adanya Office 365, perbandingan peranti lunaknya akan lebih kecil," ucap Hendrik.
Dia mengatakan meskipun kini Bhinneka sudah mengandalkan teknologi berbasis komputasi awan, server tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Server tetap diperlukan untuk proses migrasi data.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
ManCity Ditahan Imbang CSKA Moscow, Kompany Kecewa
Jurnalis AS Ini Dinyatakan Bebas dari Ebola
Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan HAM PBB