TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro datang ke Istana Presiden, Rabu, 22 Oktober 2014. Bambang mengaku dipanggil Presiden Joko Widodo untuk membicarakan kemungkinan kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi.
"Beliau meminta pendapat tentang kenaikan BBM," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan hari ini, Rabu, 22 Oktober 2014. Menurut Bambang, kenaikan BBM pada akhir tahun akan meningkatkan inflasi, tetapi secara waktu tepat. (Baca: Faisal Basri Sarankan Harga BBM Naik 5 November.)
Ihwal posisi jabatan menteri, Bambang membantah ada pembicaraan mengenai masalah itu. Bambang juga mengelak dianggap sebagai kandidat menteri di bidang perekonomian, keuangan, ESDM, atau BUMN. (Baca: Tokoh-tokoh Ini Dipanggil Jokowi ke Istana.)
Ahad lalu, Jokowi menerima hasil penelusuran kandidat menteri dari Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Daftar yang diserahkan Jokowi berisi 43 nama kandidat. Dari jumlah itu, menurut penegak hukum di KPK dan PPATK, ada beberapa nama yang dianggap bermasalah. Mereka dicap bermasalah karena disebut-sebut dalam kasus dugaan korupsi dan diduga memiliki rekening mencurigakan.
Sebelumnya, Jokowi sudah mengumumkan bahwa kabinetnya terdiri atas 33 pos kementerian dan 3 lembaga negara setingkat menteri. Dari jumlah itu, 18 pos menteri akan diisi kalangan profesional dan 15 menteri berasal dari partai. Mereka akan mengisi empat pos menteri koordinator dan 29 pos menteri biasa. Dari jumlah itu, ada 16 kementerian lama, 7 kementerian dengan nama baru, 5 kementerian hasil gabungan kementerian sebelumnya, dan 3 kementerian baru.
SUNDARI
Baca juga:
ManCity Ditahan Imbang CSKA Moscow, Kompany Kecewa
Jurnalis AS Ini Dinyatakan Bebas dari Ebola
Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Hari Ini, Ahok Gelar Acara Pelepasan Jokowi