TEMPO.CO, Jakarta - Kapsch, perusahaan asal Swedia yang menyediakan uji coba sistem Electronic Road Pricing di Jalan Jenderal Sudirman akan melanjutkan uji cobanya hingga Desember mendatang. Ini merupakan permintaan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Marketing Director PT Alita Praya Mitra (partner lokal dari Kapsch) Nia Djamhur mengatakan, seharusnya, uji coba yang dilakukan pihaknya hanya tiga bulan, tapi Dinas meminta diperpanjang. "Karena sekalian dengan uji coba di Rasuna Said sampai bulan Desember juga," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 22 Oktober 2014. (Baca: Uji Coba ERP, Bunyi 'Bip' Pulsa Terpotong)
Terkait dengan hal tersebut, Nia mengaku pihaknya siap melaksanakannya. Sejauh ini, uji coba sistem ERP di lokasi tersebut berjalan lancar. "Kami siap saja. Sistem kami kan sudah terpasang," tuturnya. Selain itu, pihaknya pun bisa sekaligus mengetahui ketahanan sistem dan perangkat yang dipasang.
Menurut Nia, selama melakukan uji coba sejak Juli 2014 lalu, pihaknya tak menemukan hambatan berarti. Memang, kata dia, sempat beberapa kali sistem tak dapat membaca pelat nomor kendaraan yang melewati gantry (gerbang) ERP. "Kami terus lakukan perbaikan agar sesuai dengan kondisi di sini," ujarnya. Untuk diketahui, pelat nomor di Indonesia, tutur Nia, sering dimodifikasi pemiliknya, sehingga pembaca pelat nomor kesulitan mendeteksinya.(Baca: ERP Juga Berlaku bagi Kendaraan Luar Jakarta)
Nia mengaku pihaknya sudah membagikan On Board Unit kepada warga yang sering beraktivitas di kawasan tersebut. "Mereka yang beraktivitas di sekitar Ratu Plaza dan FX Senayan kami beri OBU," katanya. Sepuluh OBU pun sudah dipasang di mobil milik Dinas Perhubungan DKI dan sepuluh lainnya dipasang on the spot. "Misalnya, kami pasang di taksi yang sering lewat situ," ujarnya. Selama dua jam, OBU terpasang di taksi, dan pihaknya akan melihat interaksi OBU tersebut dengan sistem ERP, kemudian OBU akan dilepas lagi dan diujicobakan ke kendaraan lain. (Baca: ERP Pangkas Kemacetan sampai 25 Persen di Swedia)
Dalam teknologi yang dimiliki Kapsch, tutur Nia, terdapat tiga fungsi, yaitu mengklasifikasikan kendaraan, membaca OBU, dan membaca pelat nomor. Di dalam gantry setinggi 14 meter dan lebar 7 meter tersebut akan dipasangi tiga alat untuk mendeteksi OBU yang akan dipasang di kendaraan. Alat-alat tersebut adalah VDC Passage, sensor untuk mendeteksi jenis kendaraan; VR Sensor, kamera yang akan mengambil gambar pelat nomor kendaraan jika melanggar; dan Transceivers, penerima data dari OBU. Gantry tersebut berdiri di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan gedung Bank Panin, bundaran Senayan. Gantry tersebut hanya berada di jalur lambat arah kendaraan menuju Jalan M,H. Thamrin.
NINIS CHAIRUNNISA
Baca juga:
Datang ke Istana, Siti Nurbaya Dites Jokowi
Soal BBM, Presiden Jokowi Panggil Eks Wamenkeu
Semua Presiden Indonesia Pernah Jadi Cover TIME
Hari Ini, TDIP Gugat Ketua DPR