TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pengelola Monumen Nasional Rini Hariyani mengatakan jumlah tempat sampah yang berada di dalam dan taman Monas masih sangat kurang. Selain itu, banyak tong sampah yang rusak. "Kami akui jumlahnya belum memadai dan perlu didata ulang," kata Rini, Rabu, 22 Oktober 2014.
Rini menuturkan pihaknya membutuhkan bantuan dana dari pihak swasta untuk memperbarui tong sampah di Monas. Ia berharap berbagai perusahaan turut menyumbangkan dana corporate social responsibility untuk menambah jumlah tong sampah di Monas. "Saya harap ada CSR yang membantu, sehingga tong sampah di Monas banyak dan menarik, seperti di Ragunan," ujarnya. (Baca: Membeludak, Pengunjung Puncak Monas Dibatasi)
Awalnya, pengadaan dan pengelolaan tempat sampah berada di bawah wewenang Unit Pelaksana Teknis Taman Monas. Setelah unit itu digabung, ia jadi tahu bahwa jumlah tempat sampah masih perlu ditambah. "Saya tidak hafal jumlah yang ada sekarang, paling tidak ditambah setiap 100 meter ada tong," katanya. Ia membayangkan, idealnya, di setiap sektor terdapat 200 tempat sampah. Dengan begitu, masyarakat tak akan kesulitan saat akan membuang sampah.
Selain itu, Rini ingin petugas kebersihan dari dinas tidak menyatukan sampah organik dan anorganik saat diangkut ke truk. "Kalau masyarakat sudah benar buangnya sesuai dengan jenis sampah tapi di truk digabung, ya buat apa," tuturnya. Untuk menjaga keutuhan tong sampah, pihaknya akan memperketat penjagaan di pintu masuk Monas. "Pintu itu kan sering buka-tutup, jadi rentan sekali dirusak orang." (Baca: Pedagang Membandel, Masih Berjualan di Monas)
PUTRI ADITYOWATI
Berita Lainnya:
Kenapa Ahok Santai meski Tak Kunjung Dilantik DPRD
Polisi Tangkap Basah Maling Spion Mobil Mewah
Sidang JIS, Wali Kelas Korban Diminta Bersaksi