TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menguat 45,55 poin (0,91 persen) ke level 5.074,89 pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu, 22 Oktober 2014. (Baca: Pembukaan Perdagangan, Indeks Saham Melesat)
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Tiesha Narandha Putri, mengatakan laju IHSG terimbas kenaikan bursa saham Amerika dan Asia. Di tengah sentimen negatif perlambatan produk domestik bruto Cina kuartal III, peningkatan stimulus bank sentral Eropa dan Jepang membangun harapan akan kinerja ekonomi global. “Ini yang mendorong penguatan IHSG,” kata dia.
Mayoritas bursa saham di Asia melaju signifikan, mengikuti indeks Dow Jones yang ditutup menguat 1,31 persen pada level 16.614,81. Spekulasi soal langkah ECB dan BOJ yang bakal menaikkan kembali program stimulus membuat investor optimistis prospek perekonomian global akan terjaga. Hingga jeda siang, Nikkei 225 menguat 2,31 persen ke level 15.146,54 dan Hang Seng naik 1,54 persen pada level 23.444,23. (Baca juga: Tunggu Kabinet, Saham Blue Chip Bakal Terkoreksi)
Harga minyak yang menguat ke level US$ 86,2 per barel mendorong laju saham pertambangan. Saham-saham pertambangan melaju 2 persen. Saham ITMG naik 4,1 persen ke level Rp 20.900 per lembar saham, sedangkan saham ADRO meningkat 5,1 persen menjadi Rp 1.025 per lembar saham.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Fahri Sebut Jokowi Presiden yang Tak Pandai Pidato
'Jokowi Enggak Pantas Jadi Presiden'
Ketemu Kalla, Prabowo Minta Maaf Soal Pilpres