TEMPO.CO, London - Lima warga Inggris yang pergi ke Irak dan Suriah dipastikan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dalam serangkaian serangan yang dilakukan ISIS di Suriah. Para pejabat menilai laporan itu merupakan peringatan keras untuk terorisme di Inggris.
"Dapat kami pastikan bahwa tiga di antara mereka sudah meninggal. Kami memprediksi masih banyak lagi warga Inggris yang melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan para milisi," kata polisi senior Inggris, Sir Bernard Hogan-Howe, seperti dilaporkan The Guardian, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca: PM Inggris: ISIS Bukan Islam, tapi Monster)
Polisi sudah mengetahui ketiga warga yang bergabung dengan ISIS, yaitu Mamunur Roshid, Ifthekar Jaman, dan Muhammad Hamidur Rahman. Menurut laporan polisi, Roshid meninggal saat melakukan pertempuran di Kobane, Suriah, melawan pasukan Kurdi dan tentara Amerika Serikat.
"Kita tahu bahwa lebih dari 500 warga Inggris melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kaum militan. Banyak yang kembali ke Inggris, tapi makin banyak juga yang bergabung," ujar Hogan-Howe. (Baca: ISIS Ancam Bunuh Warga Inggris Lainnya)
Sementara itu, pihak kepolisian Inggris telah menangkap 218 warga yang diduga bergabung dalam kegiatan terorisme. Kegiatan terorisme di Inggris mengalami peningkatan sebanyak 70 persen dalam waktu tiga tahun.
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN