TEMPO.CO, Kupang - Warga Distrik Oeccuse, Timor Leste, yang berbatasan dengan Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga menyerobot wilayah Indonesia untuk melakukan aktivitas pertanian.
"Mereka (warga Oeccuse) sudah serobot lahan Indonesia hingga kurang lebih 200 meter," kata Camat Bikomi Nailulat Ludovikus Lake yang menghubungi Tempo, Rabu, 22 Oktober 2014.
Menurut Ludovikus, penyerobotan lahan itu dilakukan warga Oeccuse untuk bertani di Desa Sunkaen, Kecamatan Bikomi Nailulat. Penyerobotan ini berpotensi memicu bentrok antarwarga, seperti yang terjadi di Desa Haumeni Ana beberapa waktu lalu. Bahkan, Ludovokus memperkirakan masalah tersebut bakal lebih besar ketimbang di Haumeni Ana.
Pada Juli 2012, warga Desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nailulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, bentrok dengan warga Pasabe, Distrik Oeccuse, Timor Leste. Konflik tersebut terjadi lantaran penggusuran tanah. (Baca juga: Warga Perbatasan dan Timor Leste Terlibat Bentrok)
Ludovikus telah melaporkan penyerobotan lahan ini ke pemerintah Indonesia dan membuat dokumentasi aktivitas pertanian warga Timor Leste yang telah melewati batas negara itu. Dia khawatir warga NTT marah dengan aksi warga Timor Leste tersebut.
Konsulat Timor Leste untuk Nusa Tenggara Timur, Felixiano da Costa, yang dikonfirmasi terkait penyerobotan itu mengaku belum menerima laporannya. "Saya belum laporannya sehingga saya belum bisa berkomentar," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Pelindo II Siapkan Acara Pengumuman Kabinet Jokowi
Ryamizard: Tak Jadi Menteri Juga Tak Apa
Koalisi Prabowo 'Nggerundel' Soal Sikap PPP