TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada tahun pertama pemerintahannya. “Pembangunan SDM yang harus dituntaskan, baik dalam arti profesionalisme dan moralitas. Itu yang disebut revolusi mental,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, di Bandung, Rabu, 22 Oktober 2014.
Aher beralasan pembangunan SDM lewat pendidikan, misalnya, bakal berimbas langsung untuk menggenjot daya beli serta sektor kesehatan. Hal itu berdasarkan riset UNESCO soal pembangunan sektor pendidikan yang berimbas pada naiknya daya beli dan sektor kesehatan hampir 1 persen. “Hidup sehat itu pangkalnya di pendidikan. Daya beli tinggi itu hulunya di pendidikan,” kata dia. (Baca juga: Diundang Pelantikan Jokowi, Aher Pastikan Datang)
Aher berharap janji Presiden Joko Widodo untuk mengaplikasikan Kartu Indonesia Pintar akan menggenjot pembiayaan sektor pendidikan sehingga lebih menjamin hak seluruh anak untuk mendapat pendidikan. Aher mengklaim Jawa Barat sudah membuktikan dengan program pembangunan fasilitas ruang kelas baru dan pemberian BOS tambahan untuk jenjang SLTA.
Aher mengatakan Jokowi harus secepatnya bekerja untuk membuktikan janji-janji politiknya. Realisasi janji tersebut bukan hanya ditunggu warga Jawa Barat, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
Aher berharap perlakuan pemerintahan saat ini tetap proporsional terhadap Jawa Barat. Dia beralasan hampir seperlima penduduk Indonesia ada di Jawa Barat. “Menyelesaikan masalah di Jawa Barat sama dengan menyelesaikan sebagian besar Indonesia,” kata Aher.
AHMAD FIKRI
Berita lain:
Pelindo II Siapkan Acara Pengumuman Kabinet Jokowi
Ryamizard: Tak Jadi Menteri Juga Tak Apa
Koalisi Prabowo 'Nggerundel' Soal Sikap PPP