TEMPO.CO, Slawi - Saat masyarakat dari berbagai latar belakang meminta pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla segera melakukan terobosan-terobosan, tidak demikian dengan dalang kondang Ki Manteb Sudarsono.
“Saya cuma mau bertanya, apakah pemerintah tahu kalau wayang telah diakui UNESCO? Kalau tahu, ya sudah, terserah bagaimana sikap pemerintah,” kata Ki Manteb saat ditemui Tempo di rumah dinas Bupati Tegal Enthus Susmono pada Rabu malam, 22 Oktober 2014. (Baca juga: Ki Manteb Raih Penghargaan dari Unesco)
Ki Manteb mengatakan pertunjukan wayang terancam punah bukan lantaran mandeknya regenerasi dalang. Namun justru sebaliknya. Dalang asal Kabupaten Karanganyar itu berujar, angka kelahiran dalang di Indonesia kini semakin pesat.
Tiap tahun, kata Ki Manteb, Indonesia melahirkan sekitar 10-15 dalang berkualitas. “Mencari dalang itu gampang, yang susah mencari penanggap dan penontonnya,” kata dalang penerima penghargaan UNESCO Award pada 21 April 2014 itu.
Meski belum ada jaminan pemerintah akan mempertahankan wayang sebagai warisan budaya yang berharga, Ki Manteb optimistis para dalang tetap memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui pementasannya. “Mendalang harus kritis. Kalau melihat DPR tidak mendukung program prorakyat dari pemerintah, jangan hanya diam,” ujarnya.
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Jokowi Umumkan Kabinet Siang atau Sore Ini
Benarkah Istana Negara dan Merdeka Berhantu?
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet