TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang melalui perusahaan manufaktur Sumitomo menghibahkan peralatan berat kepada pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum. Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Kementerian Pekerjaan Umum Hari Suprayogi mengatakan nilai keseluruhan hibah dalam program ini sebesar 1 miliar yen atau sekitar Rp 111 miliar.
Peralatan yang dihibahkan adalah sejumlah alat konstruksi dan alat berat, seperti backhoe, backhoe long arm, backhoe for barge, tug boat, dan traffic boat. "Alat-alat ini akan diberikan kepada tujuh balai wilayah sungai sesuai dengan kebutuhannya," kata Hari di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2014.
Ketujuh balai yang menerima bantuan peralatan yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian sebanyak 1 unit, BBWS Serayu Opak 1 unit, BWS Sumatera I 1 unit, BWS Sumatera II 1 unit, BWS Sumatera III 1 unit, BWS Kalimantan III 1 unit, dan BWS Papua Barat 1 unit.
Dalam perjanjian pemberian hibah itu, disepakati bahwa bantuan itu digunakan untuk kegiatan pencegahan dan penanganan penanggulangan bencana, terutama bencana yang disebabkan oleh dampak perubahan iklim. Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, seluruh peralatan berat tersebut sudah diterima pada akhir November 2014.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mudjiadi, mengatakan pemberian hibah peralatan ini bermanfaat untuk menunjang kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi bencana. Peralatan yang memadai merupakan syarat upaya tanggap darurat dapat segera dilakukan baik saat terjadi maupun seusai bencana.
ALI HIDAYAT
Terpopuler
Ini Bocoran Struktur Kabinet Jokowi
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet
Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia
Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla
6 Nama Kementerian Baru Usulan Jokowi