TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia, Chris Hardijaya, mengungkapkan industri roti Indonesia saat ini masih kekurangan tenaga ahli. Sebab, tenaga ahli pembuat roti kini lebih memilih bekerja di hotel bintang lima ketimbang di pabrik roti. (Baca: Pabrik Roti di Manggarai)
"Bekerja di hotel dirasa lebih punya prestise ketimbang jadi tukang roti di pabrik," kata Chris di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca: Masuk Indonesia, Eric Kayser Siapkan Roti Rendang )
Akibatnya, industri roti banyak diisi oleh tenaga kerja yang hanya belajar otodidak tanpa ikut kelas profesional lebih dulu. Walhasil, produktivitas pengusaha roti pun menjadi rendah dan berdampak bagi kelangsungan industri. Padahal, menurut Chris, industri roti dalam negeri membutuhkan tenaga ahli yang dapat memberi inovasi baru bagi produksi roti Indonesia. (Baca: Menu Khusus Farah Quin untuk Lebaran: Nasi Minyak )
Chris menjelaskan, industri roti merupakan industri padat karya yang sistem pengupahannya berbeda dengan ketetapan pemerintah. "Kami yang menentukan sendiri upah mereka berdasarkan keahlian," ujarnya. (Baca: Berburu Kuliner Lewat Aplikasi Mobile )
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler:
Ini Bocoran Struktur Kabinet Jokowi
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet
Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia
Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla
6 Nama Kementerian Baru Usulan Jokowi