TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan kemacetan di wilayahnya masih wajar jika dibandingkan dengan daerah lain. Tanggapan itu disampaikan menyusul rilis dari Kementerian Perhubungan tentang sepuluh kota termacet di Indonesia. Dalam hal ini, Kota Bekasi berada di bawah Kota Bogor dan Jakarta.
"Kota Bekasi tidak masuk dalam tiga besar," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca: Depok Jadi Kota Termacet, DPRD: Memang Layak.)
Kementerian Perhubungan Darat memberikan peringkat terhadap kota-kota termacet itu melalui indikator penghitungan volume to capacity ratio (VC ratio). Adapun VC ratio Kota Bekasi adalah 0,83, yang berarti pada jalan berkapasitas 10 meter persegi ada 8,3 meter persegi volume kendaraan di dalamnya.
VC ratio yang sudah melebihi batas wajar 0,7 itu dinilai sudah memasuki kondisi krusial yang berimplikasi pada kecepatan yang bisa dilajukan kendaraan menjadi rendah. Di Kota Bekasi, kecepatan rata-rata mencapai 21,86 kilometer per jam. "Soal kemacetan, Kota Bekasi lebih baik daripada Kota Bogor dan Jakarta," kata Supandi.
Meski demikian, pihaknya tetap menjadikan penilaian itu sebagai motivasi untuk menciptakan suasana lalu lintas yang tertib dan lancar. Sebab, Kota Bekasi termasuk dalam sepuluh besar kota termacet. "Kami tetap akan terus mengurangi titik kemacetan," kata Supandi. Ia mencatat saat ini terdapat 19 titik macet. (Baca: Wali Kota Bima Arya Janji Bereskan Kemacetan Bogor.)
Penuntasan kemacetan dilakukan bersama instansi lain hingga tiga tahun mendatang. Supandi mencontohkan, pelebaran jembatan di depan gerbang Jalan Tol Bekasi Timur akan selesai pada akhir tahun ini.
Selain itu, ada penambahan ruas jalan kolektor di sejumlah titik. Antara lain, di sisi barat kali di Jalan Baru Bekasi Timur, pelebaran jalan di Pengasinan, jalur baru sisi selatan Kalimalang, sisi barat kali Jalan Perjuangan, dan pelebaran Jalan Harapan Indah-Kali Baru. "Pengoperasian ramp (pintu keluar) Tol Bekasi Barat III bisa mengurangi volume di Jalan Ahmad Yani," kata Supandi. (Baca: Bogor Disebut Termacet, Bima Arya Protes.)
ADI WARSONO
Terpopuler
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet
Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia
Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla
Beda Jokowi dan JK Soal Pengumuman Kabinet