TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebagian masyarakat percaya bulan Suro atau Muharam merupakan bulan angker dan kurang baik sehingga perlu dihindari untuk menggelar hajatan.
Namun, angkernya Suro itu tak berlaku bagi sejumlah pasangan di Yogya yang akan mengikuti acara nikah bareng di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Sabtu, 25 Oktober 2014 atau tepat saat 1 Suro.
Dalam acara bertajuk "Nikah Gembok Cinta" itu, ada dua pasangan yang bakal mengikat janji hidup bersama di depan penghulu. Pernikahan pasangan itu juga akan disaksikan ribuan wisatawan yang diprediksi memadati Titik Nol saat libur akhir pekan ini.
Kedua pasangan yang menikah itu merupakan warga DI Yogyakarta. Mereka selama ini hidup menjanda dan menduda. Para pasangan ini juga penyandang tunanetra.
"Suro bukan bulan yang angker atau buruk, justru bulan yang baik, bulan kemenangan menurut Islam," ujar Ryan Budi Nuryanto, penggagas acara nikah bareng, yang juga Ketua Forum Taaruf Indonesia Yogyakarta kepada Tempo, Jumat, 24 Oktober 2014. (Baca: Jelang Tahun Baru, 55 Pasangan Nikah Massal)
Ryan menuturkan nikah bareng tersebut menjadi salah satu rangkaian peringatan HUT Kota Yogya ke 258.
Prosesi "Nikah Bareng Gembok Cinta" ini akan diawali dengan kirab budaya Manungaling Kawulo Gusti dari Kantor Unit Pelaksana Teknis Malioboro pukul 15.00 WIB menuju Titik Nol Kilometer.
Dengan prosesi berjalan kaki yang didahului cucuk lampah dua orang penari di belakang pasangan itu. Pasangan ini akan membawa gembok cinta, yaitu gembok (empu kunci/bumbu dapur) dan cinta (daun kates berbentuk hati) yang semuanya akan digunakan sebagai lambang yang akan dikenakan dalam busana peserta kirab.
"Untuk mahar manten adalah seperangkat alat salat dan gembok dengan menggunakan busana Jogja Putri Pakem," ujar Ryan. Acara ini akan ditutup dengan syukuran angkringan kerakyatan sebagai resepsi pernikahan dan sesi foto.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler
3 Calon Ini Lantang Menolak Jadi Menteri Jokowi
Ini Beberapa Calon Baru Kabinet Jokowi
Saat Kaesang Jokowi Tukar Menu Ayam Si Bapak
Presiden Jokowi dan Istananya yang Tak Ramah