Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunungkidul Waspadai Pepindahan Titik Longsor

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Seorang warga mengambil sisa air yang masih mengalir di Telaga Tritis, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (1/9). ANTARA/Sigid Kurniawan
Seorang warga mengambil sisa air yang masih mengalir di Telaga Tritis, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (1/9). ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi perpindahan titik-titik rawan longsor. Perpindahan ini sebagai dampak dari musim kemarau tahun ini yang lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Longsor sangat tergantung curah hujan di satu titik, dan ini memicu titik longsor itu berpindah terus. Mana yang paling rawan, sulit diperkirakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budi Harjo, Ahad, 26 Oktober 2014.

Budi mengatakan, berdasarkan pengalaman dua tahun terakhir, titik longsor terjadi sporadis di beberapa tempat. Lokasi bencana masih berada di enam kecamatan yang selama ini menjadi lokasi yang paling rawan longsor.

Budi mencatat, pada musim penghujan awal tahun 2014, peristiwa longsor mendominasi sejumlah titik di Kecamatan Nglipar. Musibah itu nyaris meratakan sejumlah rumah warga di Desa Pengkol dan sekitarnya.

Pada akhir tahun 2013, kasus longsor justru banyak tercatat terjadi di wilayah Kecamatan Gedangsari, yang menjadi perbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sedangkan pada awal 2013, longsor--seperti catatan BPBD--justru menonjol di Kecamatan Ngawen.

Budi menuturkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika soal keterlambatan penghujan untuk Kabupaten Gunungkidul tahun ini menjadi kewaspadaan karena bisa menimbulkan intensitas curah hujan deras berbeda antara satu titik dan titik lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi warga kami harap tetap waspada di enam kecamatan rawan, karena untuk memprediksi paling rawan, susah, tergantung curah hujan. Biasanya, semakin jauh dari laut (selatan), semakin besar curah hujannya," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Nama Menteri Jokowi-Kalla Sudah Final
Habibie Dijenguk 'Istrinya' 
Kisah Nizar, Pendaki Indonesia Hadapi Badai Himalaya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.