Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Tahun Lagi, Jakarta Marathon Mendunia

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah pelari saat mengikuti Jakarta Marathon di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (27/10). Jakarta Marathon memperlombakan beberapa kategori diantaranya full marathon (42,195 kilometer), half marathon (21 km), 10 K, dan 5 K. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Sejumlah pelari saat mengikuti Jakarta Marathon di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (27/10). Jakarta Marathon memperlombakan beberapa kategori diantaranya full marathon (42,195 kilometer), half marathon (21 km), 10 K, dan 5 K. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Jakarta Marathon 2014, Sapta Nirwandar, optimistis lomba lari maraton tahunan yang telah menjadi ikon Ibu Kota, Jakarta Marathon, bisa sejajar dengan acara serupa di kota lain di dunia. "Jakarta Marathon dalam waktu lima tahun ke depan bisa sejajar dengan Boston Marathon, London Marathon, Tokyo Marathon, dan event internasional lain," ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 25 Oktober 2014.

Jakarta Marathon 2014 yang digelar pada hari ini merupakan lomba lari terbesar yang digelar untuk kedua kalinya. Pada acara serupa tahun lalu, lomba ini diikuti hampir 10 ribu peserta dari dalam dan luar negeri.

Pada tahun ini, Jakarta Marathon diikuti 14.200 peserta yang terbagi dalam lima kategori. Kelima kategori yang diperlombakan adalah Full Marathon dengan jarak 42,195 kilometer, Half Marathon, 10k, 5k, serta kategori maraton untuk anak-anak, yakni Maratoonz.

Kategori Full Marathon diikuti 2.150 peserta, Half Marathon 3.425 peserta, 10k 5.125 peserta, 5k 2.950 peserta, dan Maratoonz 470 peserta.

Sapta mengatakan sebetulnya panitia menargetkan acara ini diikuti 15 ribu peserta. "Kami memang membatasi karena kondisi rute larinya belum memungkinkan untuk menampung peserta yang lebih banyak."

Saat ini di rute Jakarta Marathon terdapat proyek pembangunan jalur mass rapid transit (MRT). Akibatnya, jalan yang digunakan untuk berlari menyempit. "Jadi kami enggak membuka pendaftaran peserta lebih banyak."

Namun, Sapta menambahkan, jika nanti proyek MRT sudah selesai dan jalanan yang dipakai untuk rute lari sudah kembali normal, Jakarta Marathon bisa diikuti sampai 50 ribu peserta. "Kalau sudah begitu, baru kita bisa merasa setara dengan acara maraton internasional."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebetulnya, kata dia, kalau mau disamakan dengan perhelatan serupa di kota besar lain di dunia, Jakarta punya rute maraton yang tak kalah bagus. "Rutenya sudah dikalibrasi dan disertifikasi federasi maraton dan federasi atletik nasional."

Kemudian pemandangan di rute lari yang melintasi kawasan Monas-Kota Tua-Sudirman-Pancoran-Senayan dan kembali ke Monas itu juga tak kalah indah dibanding rute maraton di kota lain. "Buat orang Jakarta mungkin pemandangannya biasa, tapi buat orang luar negeri pemandangannya dianggap indah."

PRAGA UTAMA

Topik terhangat:

Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terkait:
1.400 Petugas Amankan Jakarta Marathon
Apakah Jokowi Ikut Jakarta Marathon Besok?
Jakarta Marathon, Ada Pos Kesehatan dan RS Rujukan
Jakarta Marathon, Besok Car Free Day Ditiadakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.